Beranda / Berita / Aceh / Pengelolaan TPA Berbasis Sanitary Landfill

Pengelolaan TPA Berbasis Sanitary Landfill

Minggu, 24 Februari 2019 22:40 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Blang Bintang - Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Blang Bintang akan ditingkatkan sistem pengelolaannya dari open dumping menuju sanitary landfill. 

Hal ini diungkapkan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Jumat (22/2/2019) saat meninjau TPA tersebut. 

Kata Aminullah, Pemko akan mengambil langkah langkah konkrit terkait dengan pengelolaan sampah di TPA tersebut. 

"Kita akan ambil langkah konkrit, mungkin tahap pertama, sampah yang ada disini akan dipindahkan ke lobang pembuangan yang diujung sana," ujar Aminullah sambil menunjuk tumpukan sampah yang akan dipindahkan ke lobang pembuangan yang telah disediakan di lokasi TPA Regional tersebut. 

Lanjut Aminullah, sebenarnya setiap harinya sampah sampah di Banda Aceh diangkut mencapai 140 sampai dengan 180 ton per hari ke TPA tersebut. Namun pengelolaan yang masih open dumping menjadi masalah yang kemudian menyebabkan kurangnya bobot penilaian dari tim penilai Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). 

"Mulai hari ini Saya minta DLHK3 memindahkan sampah ini ketempat yang sebenarnya. Kemudian baru kita lakukan pengelolaan lebih lanjut, bisa kita lakukan control landfill hingga sanitary landfill," ungkap Aminullah didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Bachtiar, Plt Kepala DLHK3, Jalaluddin, Sekretaris DLHK3, Mirzayanto dan Kabag Humas, Taufiq Alamsyah. Hadir juga bersama Wali Kota, Kabag Administrasi Pembangunan, Muhammad Saifuddin Ambia dan Kabag Administrasi Perekonomian, Muhammad Ridha. 

Terkait dengan TPA di Gampong Jawa, Wali Kota memastikan akan terus difungsikan seperti biasa, yakni sebagai transfer station. Seluruh sampah di Banda Aceh akan dibawa ke Gampong Jawa untuk dipilah. Kemudian sampah non organik akan diangkut ke TPA Regional. Kemudian sampah yang sudah dipilah di TPA Gampong Jawa diolah menjadi pupuk maupun sebagai bahan baku energi listrik. 

"Kita sedang berupaya bekerjasama dengan sejumlah pihak. Baru baru ini kita sudah bicara dengan salah satu investor dari Korea. Mereka tertarik membangun PLTSa di TPA Gampong Jawa. Kemudian kemarin kita juga terima investor dari Malaysia yang ingin mengolah sampah Gampong Jawa menjadi pupuk," ungkap Aminullah. (mkk)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda