DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Prinsip negara hukum adalah salah satu fondasi mendasar dalam masyarakat demokratis. Dalam negara hukum, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan hak untuk menjalani proses hukum yang adil. 

Hal tersebut diungkapkan Munawar Liza Zainal mantan anggota Tim Perunding Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, menyikap kasus penganiayaan Imam Masykur(25) oleh oknum TNI yang berujung meninggal dunia. 

"Ini negara hukum. Semua warga negara berhak untuk mendapatkan proses hukum yang adil dan dijamin perlindungan HAM. Tindakan eksekusi tanpa proses hukum adalah tindakan yang sangat serius dan melanggar prinsip-prinsip dasar demokratis yang kita junjung tinggi,” kata Munawar Liza Zainal kepada DIALEKSIS.COM, Minggu (27/8/2023). 

Menurut Munawar Liza Zainal tindakan oknum TNI ini adalah pelanggaran HAM berat. Dalam hukum internasional, tindakan seperti ini dikenal dengan istilah extra judicial killing yang merujuk pada eksekusi atau penghilangan nyawa tanpa melalui proses hukum yang adil.

“Tindakan penghilangan nyawa tanpa proses hukum adalah pelanggaran HAM berat. Dalam hukum internasional dikenal dengan extra judicial killing,”kata Munawar Liza Zainal.

Menurut Munawar Liza, kasus ini selain melapor ke polisi dan polisi militer, keluarga juga bisa melapor kepada Komnas HAM. 

Lebih lanjut dia mengatakan, Presiden RI sebagai panglima tertinggi TNI, perlu menyakapi terhadap kasus ini, karena mencoreng wajah Indonesia di dunia internasional. “Ini akan terulang kalau dibiarkan,” katanya. 

“Saat berkunjung ke Aceh beberapa yang lalu, Presiden Jokowi berjanji akan menjunjung tinggi HAM, dan pelakunya diduga turut mengawal Presiden selama di Aceh,” kata Munawar Liza. 

“Presiden dan Kemenkopolhukam serta lembaga negara lainnya, harus memantau dengan ketat, jangan sampai ada ancaman dan intimidasi kepada keluarga, media, atau saksi,” kata mantan Walikota Sabang. 

Dia meminta kepada tokoh-tokoh Aceh agar mengawal kasus ini jangan sampai masuk angin. Ini saatnya rakyat dibela agar mendapatkan keadilan.