Beranda / Berita / Aceh / Pengangkatan 1 Juta Guru Honorer, PGRI Aceh Harap Pemda Siapkan Data Riil

Pengangkatan 1 Juta Guru Honorer, PGRI Aceh Harap Pemda Siapkan Data Riil

Jum`at, 13 November 2020 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Ketua PGRI Aceh, Al Munzir. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hingga satu juta pada 2021.

"Kapasitas formasinya cukup banyak untuk guru honorer sampai satu juta formasi," ujar Mendikbud dalam kunjungannya ke Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu (11/11/2020).

Menanggapi hal itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Al Munzir mengatakan, walau kabar pengangkatan tersebut baru semacam pernyataan, belum dalam bentuk regulasi, edaran atau pengumuman, namun pihaknya mengaku formasi ini yang paling diharapkan.

"Jika formasi ini ada, tentu ini yang sangat kita harapkan," ungkap Al Munzir saat dihubungi Dialeksis.com, Jumat (13/11/2020).

"Kita berharap bukan di angka satu juta itu, melainkan berdasarkan kebutuhan. Kita juga berharap pemerintah daerah (Pemda) benar-benar menyiapkan data kebutuhan itu secara riil," tambahnya.

Ketua PGRI Aceh itu menjelaskan, kondisi guru honorer di Aceh masih sangat memprihatinkan. Bahkan hingga saat ini masih ada guru honorer yang dibayar Rp 200 ribu per bulan.

"Memang setiap kebijakan sekolah tidak sama. Makanya kita berharap peluang ini terbukalah untuk teman-teman honorer," ungkap Munzir.

Ia melanjutkan, terkait dengan formasi, pihaknya betul-betul berharap formasi untuk honorer ini dipisahkan khusus. "Kalau pun dibuka untuk umum ya sah-sah saja, tapi dengan formasi yang terpisah," ujarnya.

Ke depan, Ketua PGRI Aceh itu meminta agar penyiapan infrastruktur dan SDM di dunia pendidikan, perlu menjadi fokus pemerintah.

"Harapannya bagaimana guru-guru ini sejahtera, terlindungi dan cerdas. Peningkatan kapasitas guru, kemudian mengisi kekurangan guru itu betul-betul diperjuangkan ke depan," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda