Beranda / Berita / Aceh / Pengamat Beberkan Strategi Pendidikan Aceh untuk Hadapi Pengaruh Budaya Global

Pengamat Beberkan Strategi Pendidikan Aceh untuk Hadapi Pengaruh Budaya Global

Sabtu, 18 Januari 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Dr. Syarfuni, M.Pd., pengamat pendidikan dari Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. [Foto: net]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pendidikan, sebagai fondasi utama dalam pembentukan karakter bangsa, menjadi tumpuan utama untuk merealisasikan visi mencerdaskan bangsa. 

Namun, meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, efektivitas kurikulum dalam membentuk generasi Islami di Aceh masih menjadi bahan diskusi yang hangat.

Dr. Syarfuni, M.Pd., seorang pengamat pendidikan dari Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, mengungkapkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian khusus. Ia menjelaskan tantangan utama dalam implementasi kurikulum pendidikan di Aceh yang Islami dan solusinya.

Menurut Dr. Syarfuni, pembelajaran agama di banyak institusi pendidikan masih bersifat teoritis dan belum memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata. 

“Kita perlu mengubah pendekatan ini. Pembelajaran berbasis praktik, seperti simulasi kehidupan Islami, pengelolaan proyek berbasis komunitas, atau kegiatan sosial Islami, harus menjadi bagian integral dari kurikulum,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (18/1/2025).

Tantangan kedua, kata Syarfuni, kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan di Aceh. 

“Tidak semua institusi pendidikan memiliki sarana, prasarana, dan sumber daya manusia yang memadai. Hal ini menyebabkan perbedaan signifikan dalam kualitas pembelajaran,” jelas Dr. Syarfuni.

Ia menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan berkualitas. Pemerintah daerah dan instansi terkait harus memberikan perhatian lebih kepada sekolah-sekolah di daerah terpencil dengan menyediakan fasilitas yang memadai, termasuk pelatihan bagi guru-guru agar mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam pengajaran mereka.

Di era digital, pengaruh budaya global menjadi tantangan serius bagi institusi pendidikan di Aceh. Generasi muda terpapar berbagai nilai yang sering kali bertentangan dengan Syariat Islam. 

Dr. Syarfuni menggarisbawahi pentingnya integrasi pendidikan digital Islami dalam kurikulum.

“Di era digital. Pengaruh budaya luar menjadi tantangan serius. Generasi muda terpapar berbagai nilai yang sering kali bertentangan dengan Syariat Islam. Maka, institusi pendidikan perlu mengintegrasikan pendidikan digital Islami sebagai bagian dari kurikulum," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI