Penerapan SPT untuk Pembentukan Karakter Islami Dievaluasi MPD Aceh Besar
Font: Ukuran: - +
Majelis Pendidikan Daerah Aceh Besar melalui melakukan evaluasi penerapan Program Sistem Pendidikan Terpadu di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (7/10/2013). [Foto: Media Center Aceh Besar]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemkab Aceh Besar melalui Majelis Pendidikan Daerah (MPD) melakukan evaluasi terhadap penerapan Program Sistem Pendidikan Terpadu (SPT), di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (7/10/2013).
Dr Mustanir menyampaikan, program SPT telah dilaksanakan pada sekolah-sekolah negeri dan kini dirasakan penting untuk dilakukan langkah evaluasi.
“Harapannya agar semua anak di Aceh Besar di jenjang SD dan SMP mendapatkan pembelajaran agama dan pembiasaan penerapan karakter yang islami, baik dan terukur, melalui program kurikulum SPT ini," kata Prof Mustanir.
Disamping itu kata Mustanir, SPT ini menjadi ikon dan favorit dalam dunia pendidikan di Aceh Besar, serta diadopsi daerah lain.
"Untuk itulah dilaksanakan kegiatan evaluasi SPT dalam rangka meningkatkan kesepakatan taa'wun/sinerji dan keihsanan niat yang coba kita tanamkan bagi semua stakeholder," tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu merumuskan catatan-catatan dan buah pikiran serta solusi yang solutif. “Setelah itu kita duduk dengan pihak terkait menyampaikan rekomendasi yang telah dirumuskan bersama," pungkas Ketua MPD Aceh Besar.
Sementara itu Kepala Sekretariat MPD Aceh Besar, Ramzi S Ag mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan ini dari unsur kepala SD, kepala SMP dan pengawas sekolah pelaksana SPT serta akademisi, MPU, dan tokoh masyarakat yang berjumlah 110 orang.
"Kegiatan seperti ini rutin dilakukan setiap tahun untuk menerima masukan-masukan yang terbaik bagi kemajuan program yang sudah diqanunkan oleh DPRK Aceh Besar," tuturnya.
Wakil Ketua MPD Aceh Besar, Dr Sabirin MPd mengatakan, peserta dalam kegiatan ini dibagi dalam dua kelompok, jenjang SD bersama pengawas dan beberapa dari instansi lain, serta kelompok kedua jenjang SMP dan pengawas sekolah serta beberapa instansi lain juga.
"Setelah berdiskusi masing-masing jenjang melahirkan rekomendasi dalam bentuk masukan dan dipanelkan kepada semua peserta," tandas Sabirin. [MCAB]