Penanganan Rohingya di Aceh, Pj Gubernur: Penanganan Rohingya Libatkan UNHCR dan IOM
Font: Ukuran: - +
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki (ANTARA/HO)
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki belum dapat memastikan terkait relokasi pengungsi Rohingya yang sementara ini berada di sejumlah tempat penampungan di Aceh. Ia menyebut saat ini pihak-pihak terkait masih mencari penanganan yang tepat terkait pengungsi Rohingya.
"Pemerintah Aceh saat ini masih berusaha mencari penanganan Rohingya yang tepat, dan ini sedang disepakati bersama dengan International Organisation for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)," kata Achmad Marzuki, di Banda Aceh, Sabtu.
Marzuki memastikan semua tempat penampungan Rohingya saat ini bersifat sementara untuk membantu, sebab kedatangan mereka dari Bangladesh tidak bisa ditolak.
"Kita semua menyadari bagaimana kesulitan rakyat saat kedatangan pengungsi Rohingya. Tapi, pantai kita bukan berupa benteng, mereka bisa datang kapan pun dibawa arus. Tahu-tahu sudah di pinggir pantai dan juga tidak bisa ditolak," ujarnya.
Ia berjanji tidak menyulitkan masyarakat terhadap keberadaan pengungsi Rohingya yang saat ini ditempatkan di penampungan sementara, serta segera mencari rumusan yang baik untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Yang paling penting jangan sampai kita membantu pengungsi, tetapi masyarakat kita sulit," katanya.
Marzuki sangat memahami terkait penolakan pengungsi Rohingya oleh masyarakat, itu karena keresahan akibat gelombang kapal Rohingya ke Aceh secara terus-menerus.
"Tentunya, masyarakat kita tidak seperti itu sebenarnya, tetapi karena bertubi-tubi dan sudah sangat mengganggu di pekarangan, sedangkan masyarakat sendiri sulit," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga meminta semua pihak terkait termasuk media tetap menjaga kenyamanan masyarakat Aceh yang saat ini sudah resah dengan keberadaan Rohingya.
"Sama-sama lah dengan teman-teman media menjaga Aceh ini sebagai bangsa yang kita kenal sangat menerima hal-hal seperti itu. Namun, jangan sampai disalahgunakan juga (red-bantuan yang diberikan)," demikian Achmad Marzuki.
Berdasarkan data terakhir UNHCR, ada 1.684 pengungsi Rohingnya yang masuk Indonesia melalui Aceh pada tahun 2023 tersebar di Lhokseumawe, Pidie, kota Sabang dan juga Banda Aceh.
Sejauh ini, jajaran Polda Aceh sudah mengungkap kasus dugaan penyelundupan orang yang terkait dengan kedatangan pengungsi Rohingnya yang datang ke Banda Aceh, Aceh Timur serta di Kabupaten Pidie. [cnnindonesia]