Pemuda Tamiang Pertanyakan Muatan Kepentingan Banyak Pihak Intervensi Urusan Seleksi Dirut BAS
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Alumni Magister Ilmu Hukum USK, Syahzevianda, MH.[Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Saat ini, sejumlah publik di Aceh menaruh perhatian serius dan ikut mengomentari polemik pemilihan Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh Syariah (BAS).
Salah satunya, Alumni Magister Ilmu Hukum USK, Syahzevianda, MH.
Syahzevianda mewakili pandangan pemuda asal Aceh Tamiang menilai, ternyata banyak pihak yang melakukan manuver untuk menggiring dan mengintervensi urusan Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) BAS.
“Padahal PSP yang berhak menentukan siapa yang layak ditempatkan berdasarkan penilaian dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujarnya kepada Dialeksis.com, Jumat (17/2/2023).
Ia berharap, semua pihak jangan melakukan manuver apapun dikarenakan akan menciderai semangat serta dapat meruntuhkan nilai-nilai profesionalisme, integritas, dalam menempatkan Dirut BAS kedepan.
“Jangan sampai bacaan publik terkesan orang yang meminta Dirut BAS harus dari internal itu memiliki kepentingan tersendiri,” imbuhnya.
Padahal, lanjutnya, tidak menjadi penting Dirut BAS itu berasal dari lokal atau dari luar Aceh, yang menjadi penting itu, sosok Dirut Bank Aceh kedepan harus mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Aceh melalui sektor yang potensial bisa dikembangkan, sehingga banyak sektor swasta bisa hidup di Aceh.
“Kalaupun orang luar Aceh yang terpilih nantinya, maka akan menjadi pembanding antara yang selama ini dipimpin oleh orang Aceh dengan orang luar Aceh,” jelasnya lagi.