Beranda / Berita / Aceh / Pemko Lhokseumawe berikan edukasi Pencegahan Kekerasan kepada Remaja

Pemko Lhokseumawe berikan edukasi Pencegahan Kekerasan kepada Remaja

Minggu, 23 Juni 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Organisasi Berbagi Indonesia dan Mudah Bicara yang berkolaborasi bersama Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, menyelenggarakan program Sharing for Caring, dengan mengusung tema "Setiap dari Kita Membutuhkan Ruang untuk Pulih dan Aman". [Foto: Prokopim LSM]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Organisasi Berbagi Indonesia dan Mudah Bicara yang berkolaborasi bersama Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, menyelenggarakan program Sharing for Caring, dengan mengusung tema "Setiap dari Kita Membutuhkan Ruang untuk Pulih dan Aman". 

Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe melalui Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Kerjasama Mehrabsyah, ikut menghadiri sekaligus membuka program tersebut di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe, Sabtu (22/6/2024).

Mehrabsyah menyampaikan, pemerintah, masyarakat dan berbagai elemen lainnya harus bekerja sama dan berkolaborasi, untuk memastikan setiap individu mendapatkan kesempatan untuk pulih dan merasakan keamanan dalam berbagai aspek kehidupan. 

"Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan dari berbagai tekanan, memberikan dukungan psikologis, dan menjamin bahwa setiap orang merasa dihargai dan didengarkan. Kita juga harus memastikan bahwa setiap orang merasa terlindungi dari berbagai ancaman, baik itu kekerasan, diskriminasi, maupun ketidakadilan," katanya.

Sambungnya, melalui program ini semua dapat saling menginspirasi dan mendukung satu sama lain. Menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, dimana setiap individu merasa dihargai, aman, dan memiliki ruang untuk pulih.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Lhokseumawe, Darius juga menambahkan, upaya pemerintah dalam mensukseskan program ini berupa kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja, terkait berbagai macam bentuk kekerasan serta upaya penanganan, serta pencegahan yang dilakukan.

"Kita juga meminta kepada korban agar berani melaporkan tindakan kekerasan yang dialami, sehingga pemerintah bisa melakukan penanganan dan mencegah terjadinya tindakan kekerasan yang lebih ekstrim," jelas Darius. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda