Pemko Banda Aceh Siapkan Lima Strategi Atasi Masalah Sampah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia
Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah, SH., M.Si. [Foto: for ialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) mempersiapkan lima strategi komprehensif dalam menangani permasalahan persampahan di wilayahnya.
Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah, SH., M.Si., menjelaskan lima strategi utama yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat, yakni sistem pemilahan berbasis masyarakat, pengembangan bank sampah, penerapan teknologi pengolahan sampah modern, edukasi berkelanjutan, serta kerja sama dengan perguruan tinggi.
"Kami memiliki pendekatan multidimensi dalam menyelesaikan persoalan sampah di Banda Aceh," ujar Hamdani saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Senin (16/12/2024).
Ia menjelaskan, strategi dalam menangani dan mengelola sampah juga berdasarkan UU No 18 /2008, PP No 81/2012, dan PP No 27/2020.
Pertama, sistem pemilahan sampah berbasis masyarakat akan mendorong warga untuk memilah sampah sejak dari rumah.
"Saat ini, bagi masyarakat pengelolaan sampah baru dikatakan penanganan atau solusi, ketika semua jenis sampah yang terkumpul diangkut oleh petugas. Padahal, harusnya sampah dipilah dari sumbernya. Sehingga jenis sampah yang berbeda, akan berbeda pula sistem penanganannya," ucap Hamdani.
Kedua, pengembangan bank sampah di sejumlah kecamatan atau pada tingkat gampong akan memberikan insentif ekonomi bagi masyarakat yang aktif melakukan daur ulang.
Strategi ketiga mencakup investasi teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan.
"Apalagi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang katanya dapat mengonversi sampah menjadi energi listrik, tidak dianjurkan karena menimbulkan permasalahan baru berupa polusi. Sehingga kita perlu investasi teknologi untuk penanganan sampah selain PLTSa," ungkap Kepala DLHK3 Banda Aceh.
Keempat, Edukasi, sosialisasi, dan penyuluhan ke sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat untuk membangun kesadaran lingkungan, khususnya terkait sampah.
"Kami juga secara berkala melakukan edukasi dan sosialisasi di sekolah yaitu pembinaan sekolah Adiwiyata. Selain itu edukasi dan peyuluhan ke perguruan tinggi dan komunitas masyarakat untuk membangun kesadaran lingkungan," tambahnya.
Terakhir, Pemko Banda Aceh menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lokal untuk pengembangan riset dan inovasi pengelolaan sampah, fokus pada upaya daur ulang dan pengurangan sampah plastik.
Hamdani menegaskan bahwa pendekatan yang dilakukan bersifat preventif dan berkelanjutan. "Kami tidak sekadar menyelesaikan masalah sementara, tetapi memberikan solusi jangka panjang," tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan desakan berbagai pihak, termasuk mantan Direktur Eksekutif Walhi Aceh, TM Zulfikar, yang sebelumnya mendesak pemerintah kota untuk segera menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah secara komprehensif.
Dengan strategi tersebut, Pemko Banda Aceh berharap dapat mengurangi volume sampah, meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan, serta mendukung konsep pembangunan berkelanjutan di wilayahnya. [ra]
- Kakorlantas Tegaskan Peran Strategis Polri dalam Pengelolaan Lalu Lintas dan Keamanan Nataru
- Prof Mukhlis Yunus: Optimalkan Strategi Digital Marketing untuk Promosi Destinasi Wisata Aceh
- Pemko Banda Aceh Raih KPK Award 2024
- Layanan Adminduk Inklusif, Pemko Banda Aceh Jemput Bola di SLB Negeri Banda Aceh