DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen mengakselerasi masuknya investasi strategis demi memacu pertumbuhan ekonomi kota.
Untuk mewujudkan hal itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, yang didampingi Wakilnya, Afdhal Khalilullah, menyampaikan bahwa dua proyek besar -- pembangunan Trans Studio Mall dan hotel -- yang sempat terhenti bakal dilanjutkan kembali.
“Kami juga mengambil langkah cepat untuk menindaklanjuti rencana investasi pembangunan hotel di lokasi eks Hotel Atjeh, nilai investasinya diperkirakan lebih dari Rp300 miliar. Semoga ini juga bisa segera terwujud,” ujar Illiza dalam pidato panjangnya di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), pada Jum’at malam (23/5/2025).
Dalam acara bertajuk ‘Dirgahayu Banda Aceh Kota Kolaborasi’ itu, selain proyek pembangunan hotel, ia pun menegaskan komitmennya melanjutkan proyek Trans Studio Mall Aceh yang selama ini tertunda.
“Insya Allah, akan kami lanjutkan kembali. Insya Allah, dalam waktu dekat ada perkembangan yang baik. Mohon doa dan dukungan semua pihak,” kata Illiza.
Sebagai informasi, proyek pembangunan Trans Studio Mall di Kota Banda Aceh terhenti akibat pandemi Covid-19 di awal 2020. Selain itu, masalah administrasi dan perizinan yang belum tuntas, termasuk izin bioskop, turut menjadi kendala lainnya. Ketidakpastian serta belum adanya kesepakatan antara Trans Corp dan Pemerintah Kota Banda Aceh terkait regulasi dan dukungan pun berkontribusi pada penundaan ini.
Sementara itu, proyek pembangunan hotel di bekas Hotel Atjeh yang dibongkar sejak 1995 tersebut terhenti sebab kurangnya keseriusan konsorsium serta lemahnya koordinasi pihak terkait. Ihwal rencana melanjutkan pembangunan, tidak ada informasi pasti kapan proyek tersebut mulai dicanangkan kembali oleh pemerintah, hingga pidato Illiza malam ini.
Kehadiran dua proyek itu diharapkan tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal, tetapi juga mampu menarik investasi untuk memperkuat pariwisata dan ekonomi kreatif Banda Aceh. Dalam kesempatan itu, Wali Kota perempuan pertama di Aceh tersebut turut mengajak mengajak para tamu undangan agar tidak ragu berinvestasi di Banda Aceh.
“Kepada seluruh tamu undangan yang hadir khususnya dari luar kota, kami berharap tidak perlu ragu untuk berinvestasi di kota ini,” lanjutnya.
Langkah ini diklaim sebagai bagian dari 100 hari kerja pemerintahan Illiza-Afdhal, yang mengusung visi “Banda Aceh Kota Kolaborasi”. Visi yang menekankan perlunya partisipasi serta keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan lintas sektor dalam pembangunan.
“Setiap kota berbeda permasalahannya, dan setiap masalah tentu beda pula cara penanganannya. Jika kita berkolaborasi, saya yakin dan percaya, Insya Allah, akan ada solusi yang Allah akan berikan,” pungkas Illiza. [msr]