DIALEKSIS.COM | Jantho - Suasana religi dan penuh semangat kebersamaan menyelimuti halaman Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar pada Sabtu (28/6/2025) siang.
Ratusan peserta dari berbagai kalangan memadati lokasi tersebut untuk mengikuti Pawai Ta’aruf dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, sebuah agenda penuh nilai spiritual yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar.
Acara yang digelar dengan khidmat dan semarak ini dibuka secara resmi oleh Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris, yang akrab disapa Syech Muharram. Dalam sambutannya, Bupati Aceh Besar menyampaikan harapan besar agar tahun baru islam dapat menjadi momen refleksi dan titik tolak perubahan bagi seluruh masyarakat Aceh Besar.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul dalam suasana yang penuh berkah. Pawai ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan bagian dari upaya kita untuk menghidupkan syiar Islam dan membangkitkan semangat umat. Ini adalah sejarah baru bagi Aceh Besar, yang akan terus kita gaungkan setiap tahun," ujar Syech Muharram penuh semangat.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa peringatan tahun baru islam seharusnya mendapatkan perhatian dan perayaan yang lebih besar daripada tahun baru masehi. Menurutnya, semarak pergantian tahun Islam perlu diisi dengan kegiatan yang mendidik dan membangun identitas keislaman, bukan dengan petasan atau hura-hura tanpa makna.
"Saya ingin menegaskan, mari kita besarkan Tahun Baru Islam. Jangan sampai kita lebih semarak memperingati tahun masehi dibandingkan tahun hijriah. Ini adalah bagian dari jati diri kita sebagai umat Islam," tegasnya.
Foto Udara : Para peserta Pawai Ta'aruf Tahun Baru Islam 1447 H sedang melewati jembatan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/6/2025). FOTO/PROKOPIM ACEH BESAR
"Ini juga sebagai sejarah untuk regenerasi kita kedepan agar selalu membesarkan Tahun Baru Islam dan hari Besar Islam lainnya dengan pengadaan pawai, zikir dan shalawat, karena memang ini budaya kita, sedangkan tahun baru masehi merupakan budaya barat dan tidak perlu dibesar–besarkan," tambahnya.
Syech Muharram juga mengatakan, momentum tahun baru Islam kali ini akan menjadi awal sinergi pembangunan antarwilayah, termasuk dengan Banda Aceh dan Sabang yang berada dalam kawasan Aceh Rayeuk. Ia mengajak semua elemen untuk bersatu membangun masa depan Aceh Besar yang lebih baik.
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar siap bersinergi dengan seluruh pihak. Mari kita jadikan tahun baru ini sebagai awal dari perubahan besar menuju Aceh Besar yang sejahtera dan bermartabat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar, Rusdi, S.Sos., M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 68 kontingen turut ambil bagian dalam pawai, terdiri dari 58 peserta dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 2 dari unsur masyarakat, serta 8 kontingen dari dayah.
"Alhamdulillah, antusiasme peserta sangat tinggi. Ini menandakan bahwa masyarakat Aceh Besar memiliki semangat luar biasa dalam menyambut tahun baru hijriah dengan cara yang sesuai syariat dan bermartabat," jelas Rusdi.
Pawai Ta’aruf ini mengambil rute mulai dari halaman Gedung Dekranasda, menuju Bundaran Blang Bintang, lalu berputar ke Bundaran Lambaro, dan kembali finish di Dekranasda. Sepanjang rute, peserta pawai yang terdiri dari pegawai pemerintahan, hingga masyarakat umum menampilkan atribut-atribut Islami, spanduk motivasi hijrah, serta shalawat yang menggema sepanjang perjalanan.
Usai pelaksanaan pembukaan, Bupati Aceh Besar bersama jajaran pimpinan lainnya secara simbolis melepas para peserta pawai. Hadir mendampingi Bupati, Wakil Bupati Aceh Besar Syukri A. Jalil, Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah, Danlanud SIM Kolonel Pnb Hantarno Edi Sasmoyo, M.Han, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Zahrol Fajri, S.Ag., MH, serta Plt. Sekda Aceh Besar Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si. Turut pula hadir unsur Forkopimda Aceh Besar, Ketua Dekranasda Aceh Besar Hj. Rita Mayasari para staf ahli, para asisten, camat, dan seluruh kepala OPD serta Tim Komando Independen pemenangan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar.
Acara yang berlangsung hingga sore hari ini ditutup dengan rasa syukur dan harapan besar, bahwa peringatan 1 Muharram 1447 Hijriah bukan hanya seremonial tahunan, melainkan titik awal untuk perbaikan diri, masyarakat, dan daerah secara keseluruhan.(**)