Pemkab Aceh Besar dan USK Berkolaborasi dalam KKN 2024
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Kota Jantho- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar kembali menerima 1.584 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Universitas Syiah Kuala (USK) periode XXV dan XXVI. Tahun ini, Aceh Besar juga menerima KKN tematik pengabdian dosen tahun 2024 dengan tema "Penguatan UMKM dan SIGAP, serta Pemanfaatan Potensi Gampong untuk Penurunan dan Pencegahan Stunting".
Sebelumnya, para mahasiswa KKN dan peserta KKN tematik pengabdian dosen tahun 2024 telah diberi pengarahan dalam bentuk kuliah umum oleh Penjabat Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, SSTP, MM, di gedung AAC Dayan Dawood pekan lalu. Penempatan mahasiswa KKN di Aceh Besar juga merupakan hasil permintaan Muhammad Iswanto kepada Rektor USK, Prof. Marwan, agar Aceh Besar kembali menjadi lokasi KKN mahasiswa.
"Kami berharap penempatan mahasiswa KKN ini berdampak multiplier effect bagi Aceh Besar, terutama untuk pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia gampong," kata Iswanto saat membekali para mahasiswa KKN USK pekan lalu.
Penyerahan mahasiswa KKN dan pengabdian dosen USK kepada Pemkab Aceh Besar digelar di halaman Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (08/07/2024).
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Iswanto, SSTP, MM, yang diwakili oleh Asisten III Administrasi Umum Sekdakab Aceh Besar, Jamaluddin, S.Sos, MM, mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa peserta KKN yang akan melaksanakan pengabdian di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Jamaluddin mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan civitas akademika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang telah memilih Kabupaten Aceh Besar sebagai lokasi pelaksanaan KKN untuk kesekian kalinya. "Kami sangat berterima kasih dan berharap KKN ini memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat kami, terutama dalam mengubah pola pikir dan sesuai dengan tema yaitu penguatan UMKM, SIGAP, dan pencegahan stunting," katanya.
Ia menyampaikan bahwa beberapa minggu lalu, Pemerintah telah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan penimbangan serentak se-Kabupaten Aceh Besar dengan persentase pelaksanaan 100 persen. Saat ini, angka stunting di Aceh Besar telah mengalami penurunan menjadi 16,1 persen, dibandingkan dengan tahun 2023 yang masih sangat tinggi yaitu 30,1 persen.
"Kami berharap para peserta KKN dapat memberikan pemahaman, motivasi, dan menggerakkan masyarakat, terutama ibu hamil dan balita, untuk mengunjungi Posyandu, sehingga mereka mengerti pentingnya kegiatan posyandu dan kesehatan bayi," paparnya.
Selain itu, ia meminta kepada peserta KKN untuk membantu para pelaku UMKM, mengingat UMKM di Kabupaten Aceh Besar sudah mulai berkembang. "Mohon bantu mereka agar lebih terarah dalam pemasaran produk. Dari segi kualitas produk, kita sudah mampu bersaing dengan yang lain, namun kita masih kalah dalam hal pengemasan produk, sehingga UMKM kita sedikit lambat dalam menjual produknya. Jadi, tolong bantu mereka," pintanya.
Jamaluddin berharap dengan pelaksanaan KKN ini, para mahasiswa mendapat tambahan keterampilan, informasi, wawasan, dan pemahaman terhadap permasalahan yang sedang dialami di gampong atau desa yang menjadi lokasi pengabdian. "Sehingga nantinya para mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat serta mampu memberikan solusi, pencerahan, dan sekaligus kontribusi positif bagi pembangunan di gampong dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, khususnya di gampong lokasi pengabdian peserta KKN," tuturnya.
Sementara itu, Rektor USK melalui Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., mengatakan bahwa KKN ini merupakan angkatan ke-XXV dan XXVI dengan total mahasiswa USK yang ikut KKN periode ini berjumlah 1.584 orang, yang ditempatkan di Kabupaten Aceh Besar.
"Mereka akan mengabdi di masyarakat selama 1 bulan di beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Besar," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa mahasiswa KKN ini hadir dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda, banyak di antara mereka tidak bisa berbahasa Aceh, sebab ada yang berasal dari luar negeri seperti Thailand dan Laos.
"Walaupun dengan berbagai latar belakang tersebut, kami mohon kepada Pemkab dan masyarakat Aceh Besar untuk menerima anak-anak kami, karena selama 1 bulan mereka akan mengasah diri, belajar budaya, adat istiadat, dan belajar bagaimana cara bermasyarakat, mengingat mereka adalah calon penentu bangsa di masa depan," pungkasnya.
Pada acara yang juga dilakukan penandatanganan berita acara penyerahan mahasiswa KKN USK, turut hadir Kepala DPPKBPP dan PA Aceh Besar, Drs. Fadhlan, dan sejumlah pimpinan USK.