DIALEKSIS.COM - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyusun rencana aksi daerah untuk optimalisasi sektor perikanan guna mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat nelayan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat, Ridwan Yahya, di Meulaboh, Rabu, mengatakan, melalui gerakan aksi daerah akan terhimpun semua capaian dan sasaran dalam pengelolaan sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya.

"Ini merupakan langkah kita untuk membuat sebuah pemetaan sehingga pengelolaan sektor perikanan di Aceh Barat akan semakin baik. Hari ini adalah pertemua kita dengan semua unsur terkait dan mendengar saran pendapat dari akademisi," katanya.

Rapat rencana aksi daerah untuk lima tahun ke depan di Aula Kantor Bappeda Aceh Barat ini menghadirkan narasumber atau pembicara dari perguruan tinggi yakni Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsyiah Prof. Dr. Muchlisin Z.A., S.Pi., M. Sc.

Di depan perwakilan nelayan dan pemangku adat laut di daerah setempat itu, disampaikan, bahwa saat ini pengelolaan sektor perikanan laut maupun sungai/ payau di wilayah setempat masih sedikit dibandingkan dengan sumber daya alam tersedia.

Ridwan Yahya, berkata, beberapa hal yang akan menjadi perhatian  pihaknya ke depan adalah menyusun pengembangan sektor perikanan budidaya atau perikanan air tawar karena potensi yang belum begitu tergarap maksimal.

"Banyak komoditi ikan bernilai ekonomis akan coba kita kembangkan nanti, salah satunya ikan air tawar lokal. Selama ini ada yang sudah tersedia akan tetapi pemetaannya belum baik, seperti disampaikan pemateri tadi," jelasnya usai kegiatan.

Dalam pertemuan itu diungkap bahwa produksi perikanan Aceh Barat adalah 19,5 ribu ton per tahun, dengan penduduk mencapai 200 ribu jiwa maka hanya dibutuhkan sekitar 8 ton untuk konsumsi masyarakat dengan hitungan 39/ jiwa pertahunnya.

Selebihnya perlu dikelola secara industri perikanan  yang lebih matang dengan mengandeng pengusaha, yang lebih penting adalah menghadirkan industri pakan dan dilakukan pengembangan secara berkelanjutan. (Antara)