kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemkab Abes Telusuri ASN dan Keluarga Kontak Erat almarhum Sekda

Pemkab Abes Telusuri ASN dan Keluarga Kontak Erat almarhum Sekda

Sabtu, 29 Agustus 2020 23:45 WIB

Font: Ukuran: - +

(foto : Humas Aceh Besar)


DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Langkah cepat Pemerintah Kabupaten Aceh Besar pasca meninggalnya Sekda Aceh Besar, Iskandar yang terkonfirmasi positif COVID-19. Tindakannya sedang melakukan penelusuran terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kontak langsung dengan almarhum. 

Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar, Muhajir di Aceh Besar, Sabtu (29/08/2020) melalui awak media mengungkapkan,"kami menelusuri terhadap orang-orang yang kontak langsung ini merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19,” ungkapnya.

Info itu disampaikan sebagai salah satu langkah yang dilakukan Pemkab Aceh Besar seiring keluarnya hasil usap (swab) almarhum Sekda Aceh Besar, Iskandar yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Masih menurut Muhajir, ia menjelaskan seluruh pejabat dan juga ASN yang kontak langsung dengan almarhum Sekda akan dilakukan uji usap.

“Insya Allah dalam dua hari ini seluruh orang yang kontak langsung sesuai hasil penelusuran akan dilakukan usapan,” katanya.

Tindakan lain dilakukan Pemkab Aceh Besar, pihaknya juga akan menyemprotkan cairan disinfektan di Kantor Bupati Aceh Besar dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Perlakuan dari Pemkab Aceh Besar terhadap almarhum Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar, terkonfirmasi positif COVID-19, proses pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan jenazah pasien virus corona yang sudah ditetapkan pemerintah. 

"Iya positif, tadi Jumat (28/8) malam saya dapat informasi. Istrinya juga positif (COVID-19, red)," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Aceh Besar, Muhajir

Dari penelusuran kronologis, Sekda Aceh Besar dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (28/8) kemarin, sekitar pukul 10.45 WIB di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh.

Kemudian Muhajir memberikan info, dalam beberapa hari terakhir kondisi kesehatan Iskandar memang menurun, sehingga pada Kamis (27/8) sekitar pukul 23.00 WIB Sekda mengalami sesak nafas dan harus dirujuk ke RS Meuraxa.

"Pagi (Jumat) sudah diambil sampel untuk pengujian swab dan belum keluar hasilnya dan sekitar pukul 10.45 WIB bapak Sekda Besar telah meninggal dunia," kata Muhajir.

Meskipun hasil uji usap belum diketahui, namun proses pemulasaran jenazah Iskandar tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh [].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda