kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Terima Bantuan Alkes dari BNPB Pusat untuk Penanganan Covid-19

Pemerintah Aceh Terima Bantuan Alkes dari BNPB Pusat untuk Penanganan Covid-19

Senin, 28 September 2020 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

(Foto: Dok BNPB)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), sebagai Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memberikan dukungan bantuan alat-alat kesehatan (alkes), kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk penanganan Covid-19.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dari Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, kepada Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Adapun bantuan tersebut adalah berupa 2 buah ventilator, 2 buah disinfectant sprayer, 5 buah thermometer gun, 10 jerigen hand sanitizer, 50 APD Hazmat, 2.000 face shield, 10.000 lembar masker respirator KN95, 30.000 lembar masker non medis dan masker kain sebanyak 200.000 lembar.

Dalam kesempatan itu, Doni meminta agar seluruh lapisan masyarakat memahami dan sadar bahwa manusia menjadi perantara utama menularnya virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Dalam hal ini, perantara penularan penyakit COVID-19 berbeda dengan flu burung atau flu babi. Penularan virus corona jenis baru itu terjadi setelah ada kontak langsung dari orang-orang terdekat.

“Covid-19 ini yang menyebarkan bukan seperti flu burung atau flu babi. Flu babi dan flu burung ditularkan oleh hewan, Covid-19 ini ditularkan oleh manusia,” jelas Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh, di Aceh melalui siaran pers, Minggu (27/9/2020).

Menurut Doni, terjadinya penularan penyakit yang menyerang sistem pernafasan itu justru berasal dari orang-orang yang terdekat dan berada di lingkup sekitar. Dengan kata lain, orang-orang terdekat ini saling mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

“Dan bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi. Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda