Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Jamin Keamanan dan Kenyamanan Investor

Pemerintah Aceh Jamin Keamanan dan Kenyamanan Investor

Jum`at, 08 November 2019 15:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT menerima calon investor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari Datang Internasional Power Generation di Banda Aceh, Kamis (7/11/2019). [Foto: Humas Pemerintah Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh membuka pintu sebesar-besarnya bagi investor yang mau berinvestasi di Aceh. Pemerintah juga menjamin kenyamanan dan keamanan bagi investor selama mereka berada di Aceh. Hal itu disampaikan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menerima China Datang Group di Banda Aceh, Kamis 7/11 sore.

"Kita tidak pernah dan tidak akan mempersulit investasi di Aceh," kata Nova.

Direktur Utama China Datang Group, Mr. Zhang Shu Chen, mengatakan sebelum memutuskan berinvestasi dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Meulaboh, pihaknya telah mendapatkan masukan dari banyak pihak tentang betapa sulit berinvestasi di Aceh. Namun mereka berkeyakinan besar jika investasi tersebut akan berhasil meskipun usai dikalkulasi keuntungan dari investasi tersebut tidak terlalu besar.

"Kita mendengar kabar negatif di Aceh. Tapi kami yakin kita bisa atasi itu," kata dia. "Sampai tahap kesiapan dan telah mengeluarkan biaya yang banyak, omongan itu tetap ada. Tapi kita tetap yakin sukses dengan proyek ini."

Menanggapi hal itu, Nova menyebutkan pemerintah Aceh menjamin China Datang dan perusahaan-perusahaan baik dalam maupun luar negeri yang merencanakan investasi di Aceh. Memang kata Nova, apa yang disampaikan oleh Mr. Zhang benar adanya, namun demikian kata Plt Gubernur, terkait kerumitan birokrasi bukan oleh pemerintah Aceh melainkan oleh pemerintah pusat. Sementara persoalan di lapangan dikarenakan masyarakat yang belum terbiasa dengan investasi di daerah mereka.

"Kalau masalah dengan pemerintah Aceh, percayalah kita tidak akan pernah mempersulit itu," kata Nova Iriansyah. Ia meyakinkan bahwa pemerintah akan bersama investor dalam hal mengatasi berbagai kesulitan tersebut. "Kalau ada isu yang menyampaikan bagaimana kondisi Aceh, tolong konfirmasi ke kita. Kadang isu itu tidak benar."

Nova berharap perusahaan China Datang Group bisa melakukan kesesuaian-kesesuaian di daerah investasi. Masyarakat setempat diharapkan bisa dilibatkan jika memang perusahaan membutuhkan tenaga kerja di PLTU tersebut.

"Untuk investasi awal ini, jangan melihat tinggi atau rendahnya profit. Kalau ini (investasi) sukses kita akan membuka pintu untuk investasi yang lain," kata Nova.

Zhang Shu Chen, yang datang dengan Mr. Zhong dan Mr. Yakai, mengatakan pada akhir November nanti, Komisaris Utama China Datang Group akan berkunjung ke Meulaboh. "Beliau ada jadwal jumpa Menteri ESDM, Kepala BPKM, Menteri Maritim dan Direktur PLN di Jakarta. Jika Bapak ada waktu beliau juga akan meminta waktu bertemu bapak," kata Zhang.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan pembangunan kontruksi sesuai dengan desain, dan sangat mengharapkan dukungan pemerintah Aceh. Di Meulaboh, China Datang Group juga melakukan hubungan baik dan berbaur dengan masyarakat. "Jalan kita masih panjang, mohon dukungan Bapak Gubernur untuk kami," kata Nova.

China Datang Group, kata Mr. Zhen adalah salah satu dari 5 perusahaan energi terbaik di China dan masuk dalam 500 top perusahaan listrik dunia. Selain berkontribusi besar bagi listrik di China, mereka juga ingin berkontribusi bagi Indonesia dan khususnya masyarakat Aceh.

Selain berkeahlian dalam membangun PLTU, China Datang Group juga mempunyai keahlian membangun listrik tenaga angin, listrik tenaga air dan listrik tenaga arus deras laut. "Kalau untuk seluruh dunia, pembangkit listrik tenaga angin yang terbesar itu dari kita," kata Zhang.

Karena pengalaman itu, Nova mengundang China Daratan Group untuk melihat potensi air (laut) di Aceh, khususnya di Kawasan Industri Aceh di Ladong Aceh Besar.

Dalam pertemuan dengan China Datang Group, Nova Iriansyah ikut didampingi Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi Mahyuzar, Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur dan Kepala Biro Perekonomian Amirullah. (im/Humas Pemerintah Aceh)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda