kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Besar Kembangkan Ekonomi Kreatif di Berbagai Sektor

Pemerintah Aceh Besar Kembangkan Ekonomi Kreatif di Berbagai Sektor

Senin, 30 Oktober 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh Besarmenetapkan fokus dan terus berupaya kembangkan ekonomi kreatif demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.  

Ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus pembangunan ekonomi daerah karena menjadi pemicu terus memutar roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Kepala Bappeda Aceh Besar, Rahmawati, SPd, mengatakan berdasarkan data badan pusat statistik, sejak tahun 2019 laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Aceh Besar relatif tinggi hingga mencapai 4,31 persen dan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan drastis yaitu sebesar 0,39 persen, akibat pengaruh melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan ekonomi nasional yang cenderung negatif karena pandemi covid-19.

“Kondisi ekonomi Aceh Besar mulai membaik pada tahun 2021 hingga tahun 2022 yang sampai saat ini mengalami peningkatan sebesar 3,87 persen,” kata Rahmawati dalam keterangannya yang diterima DIALEKSIS.COM, Senin (30/10/2023).

Dalam upaya untuk menggali potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, Bappeda Aceh Besar menggelar diseminasi hasil kajian kelayakan pengembangan produksi garam unggul di Kabupaten Aceh Besar.

Rahmawati menjelaskan, pendapatan per kapita sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2018 tercatat sebesar rp. 22,91 milyar. 

“Kondisi ini naik setiap tahunnya sampai dengan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 25,71 milyar. Secara riil, kenaikan angka PDRB per kapita yang cukup signifikan ini ikut menurunkan pengaruh inflasi di wilayah Kabupaten Aceh Besar,” katanya.

“Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan terus berupaya untuk meningkatkan pembangunan dan pengembangan daerah agar tujuan serta sasaran pembangunan daerah dapat tercapai dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya.

Menurutnya, Kabupaten Aceh Besar, selain menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Aceh, juga memiliki garam berkualitas tinggi dan higienis yang diproduksi oleh petani garam di wilayah persisir pantai. Produksi garam yang sangat berkualitas ini memberikan kepuasan pasar sebagai bagian dari bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.

“Itu sebabnya, hari ini kita lakukan diseminasi atau publikasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan di wilayah kabupaten aceh besar, berupa “kajian kelayakan pengembangan produksi garam unggul” guna optimalisasi peningkatan pdrb dan daya saing daerah Kabupaten Aceh Besar,” ujarnya.

Rahmawati menjelaskan, kajian kelayakan pengembangan produksi garam unggul tersebut bertujuan untuk menganalisis kelayakan pengembangan produktifitas garam unggul berdasarkan keunggulan dan potensi yang ada dalam rangka peningkatan perekonomian daerah.

“Kajian ini juga memberikan kesimpulan akhir terkait kelayakan pengembangan produktivitas garam unggul di Kabupaten Aceh Besar atas dasar hasil analisis komprehensif yang dilakukan, dengan menyertakan catatan segala kemungkinan yang harus disikapi untuk meminimalisir akibat negatif yang akan ditimbulkan,” pungkasnya.


Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda