Beranda / Berita / Aceh / Pemda Aktor Utama Wujudkan Aceh Caroeng

Pemda Aktor Utama Wujudkan Aceh Caroeng

Minggu, 18 Desember 2022 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. Alhudri, MM saat pembukaan Festival Edukasi Aceh Utara dengan tema “Bergerak Serentak untuk Pendidikan Aceh Utara Jaya.” Sabtu, 17 Desember 2022. Foto: Humas Pendidikan Aceh


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. Alhudri, MM, mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) adalah aktor utama untuk mencapai mutu pendidikan berkualitas dalam rangka mewujudkan Aceh Caroeng, sehingga melahirkan generasi muda yang cakap dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dan 5.0.

Hal itu disampaikan Alhudri saat pembukaan Festival Edukasi Aceh Utara dengan tema “Bergerak Serentak untuk Pendidikan Aceh Utara Jaya.” Sabtu, 17 Desember 2022.

“Pemerintah Aceh memberi dukungan penuh kepada pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Aceh Utara untuk terus mengembangkan mutu pendidikan. Karena pemerintah daerah adalah aktor utama untuk mencapai mutu pendidikan yang berkualitas,” katanya.

Menurut Alhudri, daerah adalah tempat dimana pelajar dididik dan ditempa mulai dari pendidikan tingkat kanak-kanak hingga mereka beranjak ke bangku sekolah tingkat menengah apakah itu SMA, SMK, ataupun MA.

Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Aceh sebagai dinas pendidikan induk di Aceh memberikan dukungan sepenuhnya baik melalui cabang dinas maupun secara langsung di kabupaten kota khususnya di Aceh Utara.

Dinas Pendidikan Aceh juga mendukung dan ikut berperan aktif dalam mensukseskan program - program prioritas kementerian pendidikan, dan kebudayaan, riset dan teknologi. 

Salah satunya, kebijakan merdeka belajar untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat indonesia setelah dua tahun terakhir dunia pendidikan mengalami loss learning karena dilanda pandemi Covid-19. 

Pendidikan itu ibarat menanam benih, yang kemudian tumbuh dan buahnya akan dipetik dalam beberapa tahun ke depan. Pendidikan adalah pondasi sebuah peradaban yang kita cita-citakan. 

“Karena itu mendidik generasi bangsa merupakan tanggung jawab semua pihak bukan hanya guru, sesuai dengan konsep tripusat pendidikan yaitu sekolah, orang tua dan lingkungan masyarakat,” tegasnya.

Alhudri mengapresiasi Pemkab Aceh Utara dan seluruh panitia atas terlaksananya festival edukasi ini.

Menurutnya, dari kegiatan ini patut berbangga bahwa salah satu tolak ukur kemajuan pendidikan Aceh ada di Kabupaten aceh utara. “Anak Aceh itu hebat dan cerdas, tentu dengan didikan guru-guru yang hebat juga sehingga melahirkan anak-anak yang cerdas. Alhamdulillah dua siswa Aceh peraih medali emas lomba kompetensi siswa (LKS) SMK tingkat nasional tahun ini akan mewakili Indonesia pada ajang world skill competition di Perancis tahun 2023,” ujar Alhudri yang diikuti tepuk tangan yang meriah. 

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, M.Si mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung dan menyambut positif kegiatan festival ini. Dia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi wahana dalam menumbuhkan semangat dan motivasi dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Dalam berbagai sejarah bangsa kata Azwardi, pendidikan memiliki peran utama untuk mengantarkan bangsa dan negara tersebut kepada puncak kejayaannya. 

Yunani terkenal karena para filsufnya, Jepang terkenal dengan seruan Kaisar tentang membangun pendidikan pasca kalah perang dengan bertanya, “berapa jumlah guru yang masih hidup?”

“Bahkan Nabi Muhammad diutus oleh Allah menjadi rasul juga dengan kalimat Iqra`yang berarti bacalah. Ayat pertama yang diturunkan kepada umat Islam yang sarat dengan pesan bahwa kita harus terdidik,” katanya.

Ketua Panitia Kegiatan Jamaluddin, S.Pd.,M.Pd mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan kolaboratif dari 3 lembaga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara yang mengampu 1.075 lembaga pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara yang mengelola 87 Lembaga pendidikan, serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara yang mengelola 175 lembaga pendidikan.

“Festival Edukasi Aceh Utara terlahir dari musyawarah guru dari 3 lembaga tersebut. tujuannya untuk mengapresiasi berbagai kemajuan dan inovasi di sekolah oleh para kepala sekolah, guru dan siswa selama tahun 2022. Juga bertujuan sebagai unjuk karya hasil Implementasi Kurikulum Merdeka pada sekolah-sekolah di Aceh Utara,” katanya.  

Kegiatan yang berpusat di Lapangan Upacara Kantor Bupati Aceh Utara Landing, Kecamatan Lhoksukon dimulai dari Sabtu 17 s.d Senin 19 Desember 2022.

Adapun peserta diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan di Aceh Utara yang diwakilkan menurut jenjang pendidikannya, dengan rincian, SMA 6 stand, SMK 3 stand, MA 1 stand, SMP 5 stand, MTs 1 stand, SD 17 stand, MI 1 stand, PAUD 2 stand, PKBM 2 stand, dan SLB 1 stand pameran.

Di samping dari lembaga pendidikan, juga tampil stand dari UMKM, Perbankan, Penerbitan, dan lain sebagainya. Dengan total ada 50 stand pameran.

Festival Edukasi Aceh Utara dimeriahkan juga dengan aneka perlombaan, diantaranya cerdas cermat dan inovasi pembelajaran dari para guru di Aceh Utara.

Hadir pada kegiatan tersebut Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemdikbud Ristek RI, Unsur Forkopimda dan Muspika serta organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Kabupaten Aceh Utara.[]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda