Salah satu penghargaan yang diraih Baitul Mal Aceh. [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baitul Mal Aceh yang sebelumnya menargetkan pemasukan zakat sebesar Rp54 miliar pada tahun 2019, per November tahun ini sudah melampaui target hingga mencapai Rp60 miliar.

Demikian menurut Kasubid Pengembangan Baitul Mal Aceh Bobby Novrizan saat diwawancara Dialeksis.com, Senin (25/11/2019).

"Kita berterima kasih kepada masyarakat Aceh karena sudah dipercaya sebagai lembaga pengelola zakat," katanya. 

"Ke depan kita akan terus dorong masyarakat untuk sadar zakat. Sebab ini sangat bermanfaat untuk memberdayakan mereka yang tidak mampu," tambahnya.

Potensi zakat di Aceh, lanjut Bobby, mencapai Rp 1,2 triliun per tahun. Namun hingga akhir 2018 lalu hanya terkumpul 300 miliar per seluruh Baitul Mal hingga kabupaten/kota se-Aceh.

"Kita berprinsip, ingin lebih mudah dalam hal pemberdayaan permodalan kepada masyarakat dibandingkan bank. Terlebih tren syariah seperti Wisata Halal dan Bank Syariah terus meningkat, ini jadi optimisme juga ke depan," kata Bobby.

"Selain budaya sadar zakat, kita juga terus mendorong agar setiap desa punya Baitul Mal sendiri. Jadi sistemnya, bisa langsung tarik dan salurkan zakat di tempat masing-masing tanpa harus melalui kabupaten/kota. Lebih cepat dan efesien dalam memberdayakan masyarakat," pungkasnya.(sm)