Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Ir Mahdinur MM

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Provinsi Aceh memiliki 14 Wilayah Kerja (WK) Migas Aktif. 10 WK merupakan kewenangan Aceh (berada dibawah 12 mil laut) sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan gas Bumi di Aceh yang pengelolaannya di bawah Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). 

Sedangkan 4 WK merupakan kewenangan pusat (berada di atas 12 mil laut) yang pengelolaannya di bawah Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh. 

Demikian disampaikan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Ir Mahdinur MM saat membuka Pelatihan dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Migas", Kamis (22/6/2023) di Aula Dinas ESDM Aceh. 

“Kawasan KEK Arun Lhokseumawe sangat berpotensi untuk dikembangkan karena berada di selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran internasional dan dekat dengan sumber bahan minyak mentah yang sebagian besar berasal dari Jazirah Arab,” kata Mahdinur saat menyampaikan sambutannya. 

Keberadaan Industri Hulu dan Hilir Migas di Aceh diharapkan dapat menjadi potensi penyerapan tenga kerja di Aceh melalui penyerapan tenaga kerja tetap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), tenaga kerja penunjang, dan tenaga kerja jasa dalam menjalankan aktivitas operasi.

Untuk Mengantisipasi Kebutuhan Tenaga Kerja, kata Mahdinur, Pemerintah Aceh saat ini telah mengirimkan putra-putri terbaiknya sebanyak 97 Mahasiswa sebagai penerima beasiswa Aceh di Politeknik Energi dan Mineral Akamigas - Cepu selama 3 tahun Anggaran yaitu Tahun 2019 s/d 2021 melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.

Mahdinur menjelaskan, hubungan kerjasama Politeknik Energi dan Mineral Akamigas - Cepu dengan Pemerintah Aceh telah terjalin semakin erat, hal ini terlihat dengan dipilihnya Aceh sebagai tempat diadakannya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Aceh dengan tema “Pelatihan dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Migas.

“Pelatihan dan Sertifikasi ini akan memberikan peluang kepada Mahasiswa-mahasiswa program studi terkait yang sudah berada pada tingkat akhir maupun para alumni untuk meningkatkan kompetensi memasuki dunia kerja pada industri Minyak dan gas Bumi maupun industri lainnya,” jelasnya. 

Ia berharap kepada PEM AKAMIGAS Cepu, agar tahun - tahun berikutnya juga tetap memilih Aceh sebagai tempat pengabdian masyarakatnya, yang dapat mengundang lembaga pendidikan lainnya di Wilayah Aceh. (Nor)