Beranda / Berita / Aceh / Pegiat Arung Jeram Eksplore Sungai Pedalaman Samarkilang

Pegiat Arung Jeram Eksplore Sungai Pedalaman Samarkilang

Minggu, 28 Juli 2019 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Redelong -  Sejumlah elemen masyarakat,  komunitas olah raga arung jeram, dan pengembang potensi wisata di Dataran Tinggi Gayo, melakukan ekspedisi sungai yang melintasi hutan Serule yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah sampai ke Samarkilang, di Kabupaten Bener Meriah.

Ekspedisi yang bertajuk Samarkilang Explore I/2019 itu menempuh perjalanan lebih kurang 60 km dengan 20 anggota tim, dan 4 perahu arung jeram. Memakan waktu 2 hari 2 malam (23-25/7/2019). Diketuai Camat Syiah Utama, Bener Meriah, Khalisuddin, mewakili Dinas Pariwisata Bener Meriah.

"Arung jeram hanya sebagai media. Tujuan utama kita adalah menggali potensi wisata; arung jeram, camping, fishing dan marga satwa," ungkap Khalisudin saat ditanya tujuan ekspedisi tersebut.

Ia menambahkan, selaku camat di Kecamatan Syiah Utama berkewajiban mengetahui situasi dan kondisi wilayah yang dipimpinnya.

"Misi berjalan lancar walau penuh tantangan alam bebas. Ini semua tentu karena kerjasama tim yang baik," ungkapnya.

Dari hasil ekspedisi, Khalisuddin memaparkan bahwa sepanjang perjalanan, pemandangan sangat indah dengan karakter alam beragam. Hutan pinus, hutan tropis, karang terjal serta batu-batu besar.

"Eksotis air terjun juga menghiasi perjalanan. Dan tentu saja berbagai jenis ikan masih mudah didapatkan dengan cara menjala atau memancing," paparnya.

Selain itu, satwa seperti berbagai jenis burung, landak dan lain-lain ditemui di sepanjang perjalanan.

"Kita akan coba mengemas paket wisata ini dan wisata-wisata lain, tentu setelah melengkapi data-data terkait potensi wisata Samar Kilang yang berjuluk Tanah Pejuang," tandas Khalisuddin.

Sementara menurut trip leader ekspedisi, Abdul Hadi, grade sungai yang dilalui beragam mulai grade 1 sampai 5.

Perjalanan juga diwarnai dengan portaging (mengangkat perahu di darat) karena ada bagian sungai sangat sempit dan ada yang mengalir dibawah bebatuan. Juga lining, yakni memindahkan perahu tanpa awak dengan bantuan tali.

"Kami kurang beruntung karena air sungai sedang keruh. Seandainya jernih tentu saja lebih eksotik lagi panoramanya," ujarnya.

Pemandu rafting berlisensi ini juga sangat tidak menyarankan jika ada yang ingin menyusuri sungai tersebut tanpa tim pemandu profesional.

"Medannya berat. Butuh skill dan survival serta kru yang kompak dan multi talent," ucapnya.

Ekspedisi ini didukung Dinas Pariwisata Bener Meriah, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah dan Bener Meriah, Komunitas Agro dan Ekowisata Dataran Tinggi Gayo (Komatiga), Gayo Adventure, serta Forum Reje dan pemuda Samarkilang. (pd/gn/fa)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda