[Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen menyambut hari raya Idul Fitri 1443 H/2022 M dengan pawai berjalan kaki keliling pusat kota setempat, Minggu malam (1/2022).

Bupati Bireuen Muzakkar A Gani SH MSi didampingi unsur Forkompinda melakukan pemukulan beduk secara bergantian di panggung utama, di halaman Pendopo Bupati setempat.

Bupati Bireuen Muzakkar mengatakan, malam yang membahagiakan ini, seluruh umat muslim di tanah air mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid, untuk mengagungkan kebesaran Ilaahi Rabbi, memuji-Nya dan memanjatkan rasa syukur kepada-Nya. 

"Untuk itu, mari kita jadikan momentum pawai takbiran Idul Fitri 1443 hijriyah ini, sebagai landasan untuk membangun kebersamaan dalam menyukseskan cita-cita pembangunan, di kota yang kita sebut dengan kota santri ini," ujar Bupati.

Melalui pawai takbir ini diharap dapat menjadi media untuk mempererat silaturrahim, baik antar sesama muslim maupun antar umat beragama lainnya. 

Sehingga kegiatan ini dapat menjadi ajang syiar Islam mencerminkan ajaran Islam yang aman, damai, dan saling menjaga toleransi, merupakan implementasi dari ajaran Islam yang rahmatan lil aalamin.

Kepala Dinas Syariat Islam Bireuen, Anwar SAg MAP mengatakan pawai takbiran jalan kaki mengelilingi Kota Bireuen ini diikuti oleh jajaran SKPK diikuti 10 peserta. 

Kegiatan ini pawai takbir baru tahun 2022 ini kembali digelar setelah dua tahun tidak ada karena Pandemi Covid-19.

"Dalam pelaksanaan untuk menjaga ketertiban, keamanan, kecelakaan di jalan raya, maka kita gelar dengan sederhana dan meriah dengan jalan kaki keliling jalan pusat kota Bireuen,"  ujarnya.

Kabag Prokopim Setdakab Bireuen, Azmi, SKom mengatakan, start dan finish di pendopo bupati. Rute peserta jalan kaki ke arah Alun-Alun belok kiri masuk ke jalan Andalas, tembus jalan Ramai.

Dari jalan Ramai kemudian berjalan lurus masuk ke jalan Listrik, keluar dari jalan Jati menuju ke jalan protokol depan Pendopo, belok kiri menuju depan RSUD dr Fauziah dan berputar ke arah kota finish di pendopo. (Fajri Bugak)