kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Patroli Blue Light Dinilai Mampu Degradasi Niat Kejahatan, Diminta Prioritaskan ke Tempat-tempat Sepi

Patroli Blue Light Dinilai Mampu Degradasi Niat Kejahatan, Diminta Prioritaskan ke Tempat-tempat Sepi

Minggu, 02 Oktober 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Koordinator Paralegal Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Muzakir AR. Foto: Istimewa


DIALEKSIS.COM | Aceh - Dalam upaya mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), salah satu upaya yang mesti dilakukan oleh aparat penegak hukum adalah dengan rutin melakukan patroli blue light.

Patroli blue light adalah kegiatan patroli rutin kepolisian yang dilakukan pada malam hari denga rute acak menggunakan sarana mobil dinas patroli dengan menyalakan sorot lampu rotator khas kepolisian yang berwarna biru.

Namun, faktanya tak semua wilayah melakukannya, hanya ada di beberapa tempat saja seperti di wilayah perkotaan misalnya. Padahal, bicara wilayah rawan Kamtibmas tak hanya berada di perkotaan, bahkan di tingkat desa pun sangat rawan terjadinya tindak kriminalitas di malam harinya.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Paralegal Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Muzakir AR mengatakan, dibanding perkotaan seharusnya di daerah kabupaten yang harus lebih ditingkatkan keamanannya dan sangat perlu adanya patroli malam. 

“Menurut saya, patroli malam baiknya di daerah-daerah, bukan perkotaan, karena tingkat pencurian atau perampokan lebih tinggi di wilayah yang kondisi jalan yang kurang terang,” kata Muzakir kepada Dialeksis.com, Minggu (2/10/2022).

Muzakir melanjutkan, patroli malam bagusnya diprioritaskan di perkampungan yang tidak banyak lampu di jalan.

Menurutnya, polisi yang rutin melakukan patroli bisa berpotensi mengurangi angka kriminalitas di daerah, karena niat kejahatan bisa terdegradasi hanya dengan suara sirine patroli para aparat.

“Memang tindakan pidana itu dimana pun pasti ada, tapi menurut saya yang paling harus ditingkatkan itu di kampung-kampung,” jelasnya lagi. 

Lanjutnya, apalagi di daerah Pantai Barat Selatan yang memang rawan terjadi aksi pencurian di jalanan. 

“Saat ini, motif perampokan seperti di pulau Jawa sudah banyak terjadi di Aceh, karena di sana sepi,” ungkapnya. 

Muzakir berharap, agar Kapolda Aceh dapat memerintahkan Kapolres dan Kapolsek seempat untuk mengaktifkan patroli malam supaya dapat mengurangi terjadinya tindakan kriminal [nora].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda