Pasien Positif Corona Terus Bertambah, Masyarakat Keluhkan Kelangkaan Masker di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
Pemiliki salah satu apotek di Darussalam, Banda Aceh, Rabu (18/3/2020). [Foto: Indra Wijaya/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wabah virus Corona (Covid-19) telah memasuki wilayah Indonesia. Data per 18 Maret 2020, pasien positif corona berjumlah 227 dan 19 orang meninggal, serta 11 pasien dinyatakan sembuh.
Hal tersebut berdampak terhadap kelangkaan masker yang kini menjadi barang paling dicari. Akibat kelangkaan tersebut, masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapat masker di Aceh.
Wahyu Majiah, Mahasiswi UIN Ar-Raniry kepada Dialeksis.com mengaku kesulitan mendapatkan masker. Ia telah menanyakan ke berapa apotek di Darussalam dan apotek Kimia Farma di Peurada. Namun masker sudah tidak tersedia lagi.
"Iya ada tanya tadi di apotek, tapi sudah habis. Terus tanya juga di Kimia Farma di jalan Peurada sudah habis juga," kata Wahyu.
Meskipun begitu, ia berharap kepada pemerintah agar persedian masker di Aceh mencukupi dan masyarakat mendapat masker untuk mencegah penularan Covid-19 ini.
"Semoga pemerintah mengontrol agar persedian masker di Aceh mencukupi. Meskipun sudah ada himbauan untuk sementara jangan terlalu sering beraktivitas di luar rumah," harapnya.
Sukri, pemilik Apotek Medika Darussalam mengatakan, kelangkaan masker tersebut sudah lama terjadi. Semenjak munculnya virus corona di Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu.
Ia mengaku saat ini distributor yang berada di Jakarta pun kesulitan mendapatkan persedian masker.
"Di distributor di Jakarta pun tidak ada barang. Beberapa hari yang lalu masker ada masuk beberapa kotak. Namun langsung ludes terjual," pungkasnya. (IDW)