kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pasien Berstatus ODP di RSUD Aceh Tamiang Hanya Menderita ISPA

Pasien Berstatus ODP di RSUD Aceh Tamiang Hanya Menderita ISPA

Selasa, 17 Maret 2020 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : M. Hendra Vramenia

Dokter Spesialis Paru, dr Rosniar didampinggi Pj.Direktur RSUD Aceh Tamiang dan Plt Kadinkes Aceh Tamiang saat memberi keterangan kepada Wartawan. Foto : Hendra.


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Ahmad Haidadi, warga Dusun Damai Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang, yang berstatus pasien ODP (orang dalam pantauan) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang, diduga hanya menderita infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas (ISPA).

Diagnosa ini disampaikan dokter spesialis Paru pada RSUD Aceh Tamiang, dr Rosniar, setelah melakukan beberapa tahapan untuk memastikan kondisi pasien yang berstatus mahasiswa itu. Rosniar menjelaskan pasien yang baru kembali dari Jakarta itu demam 39,5 DC disertai batuk dan flu.

Menurutnya, terlalu dini menyimpulkan pasien tersebut suspect Covid-19 karena dari pemeriksaan lanjutan diketahui nafas tidak sesak dan pemeriksaan pada paru-paru melalui rontgen tidak ditemukan plek. 

“Sebagai ahli, saya harus memastikan apakah dia ini ODP atau PDP. Dan dari hasil foto (rontgen), dia ini ODP. Kalau PDP itu terlibat paru, salah satunya sesak,” katanya. 

Diagnosa yang lebih cenderung mengarah pada penyakit ISPA ini menurutnya hanya perlu diobservasi di rumah. “Besok dia kita pulangkan. Tapi tetap dalam pemantauan oleh Puskesmas setempat yang didampingi Dinas Kesehatan selama 14 hari ke depan,” kata Rosniar didampingi Pj Direktur RSUD Aceh Tamiang Dedy Syah dan Ketua Komite Medik dr Andika serta Plt Kadinkes Aceh Tamiang.

Meski begitu dia mengatakan bila kondisi pasien tersebut tidak membaik, maka pada hari kesebelas akan kembali dilakukan ronsen untuk mengetahui kondisi terbaru paru-parunya. Sesuai SOP penanganan pasien Covid-19, bila rontgen menunjukkan ada kerusakan pada paru-paru, maka pasien tersebut akan dirujuk ke RS di Banda Aceh atau Lhokseumawe untuk dilakukan tahapan berikutnya.

“Yang menentukan dia terkena Covid-19 nanti Jakarta, karena hasil pemeriksaan di Banda Aceh atau Lhokseumawe akan dikirim ke Jakarta, tiga hari baru diketahui hasilnya,” jelasnya. (MHV)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda