Pasca Kabur Etnis Rohingya di Aceh Barat, UNHCR Perketat Pengamanan Kamp Lhokseumawe
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Tempat penampungan sementara pengungsi Rohingya di eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe. (Rizkita/Dialeksis.com).
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Pasca kaburnya puluhan etnis Rohingya yang ditampung sementara di Komplek Kantor Bupati Aceh Barat, petugas UNHCR wilayah Kota Lhokseumawe perketat keamanan kamp eks Kantor Imigrasi Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya human trafficking. Bahkan petugas keamanan dijaga ketat 10 petugas security bahkan dari TNI dan Polri yang di tempat di kamp secara bergantian.
Protection Associate UNHCR Kota Lhokseumawe, Agustia Rahmi kepada Dialeksis.com Selasa (4/5/2024) mengatakan, selama ini petugas UNHCR kesulitan melakukan pengawasan terhadap pengungsi akibat campur tangan oknum yang tak bertanggung jawab.
“UNHCR tidak bisa memantau pengungsi 24 jam secara personal sebab banyak campur tangan dari luar, egen, penyelundupan dan smuggler, itu di luar kendali kami,” kata Agustia.
Sejauh ini kata Agus, petugas UNHCR sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada pengungsi tentang bahayanya meninggalkan kamp secara mandiri. Namun sebagian dari mereka nekat tinggalkan kamp secara diam- diam.
Pihaknya menambahkan, sampai hari ini dirinya belum bisa menjawab pemindahan lokasi baru bagi ratusan etnis Rohingya itu. Sementara ini UNHCR masih menunggu arahan dari pemerintah terkait soal pemindahan.
“Kita belum tau sampai kapan mereka ditempatkan di pengungsi sementara ini kita masih menunggu arahan lanjutan dari pemerintah,” pungkasnya.