kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Partai NasDem Sedang Berdakwah Kebangsaan

Partai NasDem Sedang Berdakwah Kebangsaan

Sabtu, 25 Juni 2022 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : akhyar

Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi. [Foto: For Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Partai NasDem saat ini sedang berdakwah mengajak dan menyerukan kepada semua anak penjuru negeri untuk mengamalkan kehidupan yang lebih baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita tidak boleh terpecah-belah dan tidak boleh saling membenci hanya karena persoalan politik,” ujar Ketua DPW NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (25/6/2022).

Taufiq bercerita bahwa Indonesia sempat dilanda pembelahan politis sehingga menimbulkan disharmoni. Menurutnya, jika hal tersebut terus berlangsung maka pembelahan itu akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai partai politik, kata Taufiq, NasDem akan mengambil langkah yang berbeda dengan penyeru kebaikan lainnya karena NasDem memiliki peta praktis penyelesaian, yaitu mengajak simbol-simbol yang mewakili semua sayap dalam rentang spektrum politik Indonesia untuk bersatu.

“Kita mengajak Anies Baswedan yang dicitrakan garis agamis, Jenderal Andika yang berspirit di tengah karena TNI, dan Ganjar Pranowo yang bercitra nasionalis menjadi magnit perekat yang dapat mempertautkan kembali pembelahan,” ungkapnya.

Meski begitu, Taufiq mengaku bahwa upaya tersebut tidaklah mudah, karena banyak pihak merasa curiga. Sebagian oknum lebih merasa senang dengan pembelahan karena bagi mereka kondisi tersebut adalah peluang untuk menangguk keuntungan.

“Orang-orang ini pasti akan terganggu jika kondisi menjadi pulih kembali. Karena merasa terancam, mereka sering marah-marah dengan mengatakan NasDem berdua muka, yaitu satu muka menyuarakan pluralisme, sementara muka lainnya senang kepada politik aliran,” jelasnya.

Tentunya, bagi Ketua DPW NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi, tuduhan seperti tidak berdasar sama sekali. Pihaknya menganggap itu sebagai tuduhan murahan dari orang yang terancam karena akan hilang mainan nanti. 

“Memang berdakwah selalu ada risiko. Tapi kami telah siap,” tutup Taufiq. (Akhyar)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda