Beranda / Berita / Aceh / Para Tokoh Aceh Bentuk Lepadsi, Ini Tujuannya

Para Tokoh Aceh Bentuk Lepadsi, Ini Tujuannya

Minggu, 02 April 2023 23:55 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Para tokoh Aceh sepakat untuk membentuk sebuah lembaga pemerhati dan advokasi (Lepaksi) yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan Syariat Islam di Aceh yang belum maksimal. Deklarasi pembentukan lembaga tersebut dipimpin oleh Azwar Abubakar, mantan Wakil Gubernur dan Gubernur Aceh periode 2000-2004, yang berlangsung di kediamannya pada Minggu (2/4/2023).

Lembaga pemerhati dan advokasi Syariat Islam (Lepaksi) ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan advokasi kepada pemerintah Aceh dalam mengembangkan penerapan Syariat Islam yang lebih baik dan merata di seluruh provinsi Aceh. Lepaksi juga akan berperan sebagai lembaga pengawas dan penyeimbang bagi kebijakan pemerintah dalam penerapan Syariat Islam di Aceh.

Para tokoh yang hadir, diantaranya mantan gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, prof Syahrizal Abbas, Prof Azman, Muhammad Yus, Dahlan Jamaluddin, Waled Nu, Ustadz Irawan Abdullah, Marhaban Makam, Thantawi Ishak, Setia Budi, Anas M Adam, Safaruddin YARA dan juga dari kaum perempuan.

Menurut Azwar, kegelisahan membentuk lembaga ini sudah dua tahun lalu, namun dengan kesibukan para pemimpin dan tokoh ulama di Aceh justru baru kini terlaksana.

Tujuan lembaga ini akan bergerak dalam berbagai bidang yakni riset, seminar, talkshow dan sosialisasi ke seluruh kabupaten/kota.

Para tokoh ini membantu pemerintah daerah dimana masih ada kekurangan atau yang dinilai masih ada yang belum ditemukan penyakitnya kita coba uraikan sehingga terciptanya masyarakat madani di Aceh.

Ada lima bidang dalam Lepaksi ini, pendidikan, pembinaan umat, kesejahteraan umat, masing-masing dipimpin Prof Syahrizal Abbas, Farhan Hamid, Abu Yus dan Anas M Adam.

"Kita harus kompak yang meng ajak masyarakat terus berbuat baik" ujar Azwar Abubakar.

Menurutnya kenapa syariat Islam ini tak jalan jalan. Banyak faktornya, tetapi lembaga ini terus bergerak dengan sangat hati hati dalam mencari solusi.

Prof Syahrizal Abbas dalam tausiahnya mengatakan, perjalanan penerapan syariat Islam di Aceh perlu terus kita kawal agar kedepan benar berjalan dengan kaffah. 

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda