Pantau Langsung Bantuan Sapi Kementerian, Ini Komentar Komisi II DPRK Bireuen
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Komisi II DPRK Bireuen meninjau langsung langsung sapi brahman cross bantuan Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian Pertanian Tahun anggaran 2019, Rabu (17/6/2020).
Sapi ini dikelola oleh Dinas Peternakan Bireuen berada di lokasi lahan peternakan milik Pemerintah Kabupaten Bireuen di Gampong Ranto Panyang, Kecamatan Juli, Bireuen.
Pemantauan tersebut untuk memastikan bahwa bantuan sapi masih ada dan dirawat dengan baik.?
Ketua Komisi II DPRK Bireuen, Munazir Nurdin kepada Dialeksis.com mengatakan, sapi bantuan kementerian ini harus dikelola dengan baik sehingga pemerintah tidak sia-sia menyalurkan bantuan.
"Ini kunjungan kedua yang kami lakukan. Belum ada perubahan secara signifikat perkembangan dari pertumbuhan lembu ini, kita akan meminta penjelasan dari Dinas Pertenakan Bireuen apa yang menjadi kendala kita cari solusi bersama,"kata pria akrab dipanggil Boh Manok.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi II DPRK Bireuen Suhaimi Hamid mengharapkan dalam pengelolaan sapi ini pihaknya berharap pada Dinas Peternakan Bireuen supaya mampu menerapkan strategi bisnis bukan lebih pada percontohan.
"Kita harapkan kepada Pemerintah Bireuen supaya rencana kerja Dinas 2021 sudah disusun dan diserahkan pada DPR. Agar kami bisa memberikan masukan-masukan yang memang sesuai Tupoksi masing-masing,"pinta politisi PNA ini.
Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota Komisi II Taufiq Ridha ia berharap dinas Peternakan dapat memberikan laporan secara detail kepada DPR sebagai mitra kerja tentang perkembangan sapi bantuan ini.
"Ada beberapa kekurangan yang kami temukan. Seperti ketersediaan makanan untuk lembu. Maupun kondisi rumput. Ini perlu kita evaluasi bersama agar sempurna," kata pria asal kecamatan Peulimbang ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, Murhalim, SP kepada Dialeksis.com mengatakan jumlah induk sapi yang ditampung pada lahan peternakan seluas 60 hektare tersebut totalnya berjumlah 50 ekor sapi tinggal 41 ekor dan 9 anakan sementara 9 ekor sudah mati. Mati saat melahirkan maupun masuk angin. Sapi yang mati tersebut ada bukti foto dan hasil visum.
"Alhamdulillah yang tinggal disini saat ini kondisi sapi dalam keadaan sehat," sebut Murhalim.
Murhalim menjelaskan saat ini pihaknya juga kekurangan pakan konsentrat untuk menambah gizi bagi sapi yang berada disana. Ia berharap kepada DPRK Bireuen dapat mengalokasikan anggaran untuk pakan konsentrat.
“Kami mengharapkan dukungan semua pihak, agar kedepan kita bisa mengembangkan peternakan di Kabupaten Bireuen agar lebih baik,”demikian kata Murhalim. (Faj)