Beranda / Berita / Aceh / Panglima Laot Berbagi Pengalaman dan Semangat Menjaga Laut di Aceh

Panglima Laot Berbagi Pengalaman dan Semangat Menjaga Laut di Aceh

Rabu, 12 Juni 2024 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Apresiasi kepada Panglima laot dan Pokmaswas se-Aceh di Banda Aceh. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh menggelar kegiatan pembelajaran dan apresiasi bagi kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) teladan Tingkat Provinsi tahun 2024. 

Acara ini menjadi wadah untuk memberikan penghargaan kepada Pokmaswas yang telah menunjukkan dedikasi dan kinerja luar biasa dalam menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Aceh.

Pada kesempatan istimewa ini, Pokmaswas Air Pinang dari Kabupaten Simeulue dinobatkan sebagai Juara I Pokmaswas Teladan Tingkat Provinsi Aceh 2024. 

Kegigihan dan kegigihan mereka dalam menjaga wilayah Panglima Laot Lhok dan Kawasan Konservasi Perairan Pulau Pinang, Pulau Siumat, dan Pulau Simanaha patut diacungi jempol.

Penghargaan bergengsi lainnya juga diraih oleh Pokmaswas Lhok Iboih dari Sabang (Juara II) dan Pokmaswas Perairan Daratan Kecamatan Langkahan dari Aceh Utara (Juara III). 

Dedikasi mereka dalam melindungi dan mengelola wilayah pesisir masing-masing dengan penuh semangat patut menjadi inspirasi bagi para Pokmaswas lainnya.


Acara ini juga menjadi platform bagi para Panglima Laot untuk berbagi kisah sukses dan praktik terbaik dalam menjaga laut Aceh. 

Juhardi Marlin, Ketua Pokmaswas sekaligus Panglima Laot Lhok Air Pinang, menceritakan kisah inspiratif tentang upaya pelestarian di wilayahnya. 

Sejak 2017, mereka telah melakukan berbagai kegiatan konservasi, seperti mengatur alat tangkap, menetapkan daerah larangan (gosong lindung), mengatur penangkapan dan jual-beli ikan, serta melakukan pendataan perikanan. 

Tak hanya itu, nelayan Air Pinang juga aktif memantau dan mendata kehadiran mamalia laut dan spesies terancam punah di kawasan konservasi.

Kisah inspiratif lainnya datang dari Muhammad AG, Ketua Pokmaswas dan Panglima Laot Lhok Iboh. Di Sabang, mereka telah melewati berbagai tantangan dalam menjaga dan mengelola Lhok Iboih. 

Saat ini, Panglima Laot Lhok Iboh berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di wilayah yang dikenal sebagai "Nol Kilometer Indonesia" ini.

Maulizar, Sekretaris Pokmaswas Lhok Rigaih, berbagi cerita tentang upaya mereka dalam melindungi hiu yang terancam punah. Bersama masyarakat, mereka melarang penangkapan anak hiu (baby shark) sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian spesies ini.

Di sisi lain, Rizwan, Ketua Pokmaswas Perairan Daratan Kecamatan Langkahan, menceritakan kisah sukses mereka dalam melindungi ikan betutu, kerling, dan udang galah dari ancaman limbah dari perusahaan-perusahaan di sekitar Sungai Jambo Aye, Aceh Utara.

Kepala DKP Aceh, Aliman, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang pemberian penghargaan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran dan inspirasi bagi para Panglima Laot di seluruh Aceh. 

Ia berharap agar praktik terbaik yang dibagikan dapat direplikasi di wilayah masing-masing dengan menyesuaikan dengan karakteristik daerahnya.

Melalui kegiatan ini, DKP Aceh menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran Pokmaswas dan Panglima Laot dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan. 

"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Aceh untuk generasi mendatang," ujarnya.

Aliman menambahkan bahwa acara ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung peran aktif masyarakat dalam menjaga laut Aceh. 

Semangat kolaborasi antara DKP Aceh, Pokmaswas, Panglima Laot, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan di Aceh.

"Semoga kisah inspiratif dari para Pokmaswas dan Panglima Laot ini dapat memotivasi kita semua untuk turut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan laut Aceh. Mari kita jaga laut, jaga sumber daya alam, demi masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat pesisir dan generasi penerus," pungkas Aliman.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda