kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pandemi Covid-19 tak Padamkan Cita-cita Kelompok Radikal

Pandemi Covid-19 tak Padamkan Cita-cita Kelompok Radikal

Selasa, 09 Juni 2020 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ir Hamli 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengelar diskusi daring bertema Melawan 2 Virus Mematikan Covid-19 dan Radikalisme, Selasa (9/6/2020). Kegiatan ini diikuti PNS BNPT melalui aplikasi video conference Go To Meeting.

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ir Hamli mengatakan, Covid-19 telah ditetapkan World Health Organization (WHO) menjadi global pandemic. Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China, pada akhir 2019. 

Saat itu, lebih dari seratus warga Kota Wuhan terinfeksi virus mematikan ini. Jumlah korban terus meningkat hingga Pemerintah China menutup kota itu pada 23 Januari 2020 lalu. Namun demikian, penyebaran virus ini terus meluas ke berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020 mengumumkan sejumlah Warga Negara Indonesia terjangkit Covid-19. Setelah itu kecenderungannya terus bertambah. Padahal hingga sekarang belum ditemukan vaksin yang dapat menyembuhkan. 

"Hal ini menyiratkan bahwa Covid-19 belum sepenuhnya dapat dikendalikan dan memicu keresahan," ujar Brigjen Pol Hamli.

Dikatakan Hamli, Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam menghadapi Covi-19. Dalam periode paling krusial, jika tidak diambil langkah-langkah yang cepat dan tepat, ledakan krisis multidimensi akan lebih sulit diatasi. 

Berbagai upaya pencegahan dan mitigasi dilakukan pemerintah. Salah satunya adalah arahan untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, sebagai bagian dari social distancing, yang belakangan diganti dengan istilah physical distancing.

Dalam keadaan itu, kelompok radikal ini justru memanfaatkan situasi ketika mayoritas orang diam di rumah serta lebih banyak beraktifitas secara online, dengan meningkatkan propagandanya di dunia maya. Bahkan tidak berhenti di internet, mereka menyerukan serangan teror mumpung pemerintah sibuk menangani Covid-19. 

"Kondisi pandemi dan kebijakan pemerintah yang populer via tagar #dirumahaja ini bukan berarti memadamkan cita-cita kelompok radikal terorisme," tuturnya.

Hal ini pula yang mendasari Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT melalui Direktorat Pencegahan merasa perlu membekali PNS baru BNPT di masa Covid-19. 

"Sebagai upaya memberikan semacam kekebalan atau vaksin kepada seluruh pemangku kepentingan melawan serangan virus ideologi radikal dan penetrasi kelompok terorisme di masa pandemi, memperkuat empati dalam bingkai NKRI," pungkas Hamli.

Kegiatan ini turut diikuti Plt Sekretaris Utama BNPT, Bangbang Surono A.k, MM, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Kasubdit PM BNPT Dr. Hj Andi Intang Dulung, M.HI, Kabag Kepegawaian BNPT Suniah Setiyawati, Ketua FKPT Banten Dr Amas Tadjuddin MM dan mantan napi kasus terorisme Kurnia Widodo dan Yudi Zulfahri.(ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda