kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / PAKAR Minta Dana Puluhan Miliyar Pokir Dewan Dialihkan ke Penanganan COVID-19

PAKAR Minta Dana Puluhan Miliyar Pokir Dewan Dialihkan ke Penanganan COVID-19

Minggu, 22 Maret 2020 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi. [IST/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat (PAKAR) Aceh menilai penanganan yang selama ini di lakukan oleh pemerintah Aceh sudah tepat dan perlu dukungan semua pihak baik secara moril maupun meteril.

Kadiv Advokasi dan Kajian PAKAR Aceh, Musafir mengatakan, di sisi lain ada kebutuhan anggaran besar yang telah dikucurkan oleh Pemerintah Aceh untuk penanganan wabah penyakit tersebut lebih kurang 5,3 milyar dalam tahapan pertama dan itu tentu belum memadai.

"Jumlah anggaran yang dibutuhkan berkisar 15,3 Milyar untuk keperluan alat medis dan obat-obatan seperti yang disampaikan oleh plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah artinya ada kendala 10 milyar bahkan bisa jadi lebih yang harus segera dicarikan solusi," jelas Musafir kepada Dialeksis.com, Minggu (22/3/2020).

"Oleh karena itu, kita meminta agar anggaran pokir anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bisa dialihkan untuk penanganan COVID-19. Eksekutif dan legislatif membutuhkan semangat bersama, kenapa tidak hak Pokir Dewan dialihkan saja sebagiannya, sebagaimana yang kita ketahui hampir 40 persen dana APBA itu milik Pokir DPRA," tambahnya.

Ia melanjutkan, PAKAR berani jamin tak ada satupun anggota DPRA yang punya semangat bersama untuk mengalihkan sebagian dana pokirnya untuk kebutuhan penanganan wabah corona yang sedang mendesak untuk segera diatasi, malah legislatif saat ini menelitik anggaran tak terduga 118 milyar dalam RKA saat konfrensi pers.

"Kita berharap ada gerakan serius dari pihak dewan karena Pemerintah Aceh dan DPRA punya tanggung jawab bersama dalam persoalan mengurangi serta menyelesaikan ikhwal beban anggaran yang dibutuhkan sebab COVID-19 ini perlu diantisipasi secara serius dari sekarang dan PAKAR mengapresiasi penanganan cepat oleh Pemerintah Aceh," tutupnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda