Beranda / Berita / Aceh / Owner Ija Kroeng Harapkan BSI Center Aceh Menjadi Destinasi yang Wajib Dikunjungi

Owner Ija Kroeng Harapkan BSI Center Aceh Menjadi Destinasi yang Wajib Dikunjungi

Jum`at, 31 Desember 2021 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky
Owner Ija Kroeng Banda Aceh, Khairul Yahya. [Foto: IST] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Owner Ija Kroeng Banda Aceh, Khairul Yahya mengharapkan Bank Syariah Indonesia (BSI) UMKM Center di Provinsi Aceh jadi destinasi bagi wisatawan yang datang ke Aceh.

Hal ini diungkapkan saat launching BSI UMKM Center oleh PT BSI UMKM Center Provinsi Aceh dalam mengembangkan usaha rakyat yang dilaksanakan di Jalan Sudirman Nomor 37, Kamis (30/12/2021). 

Khairul mengatakan, kalau ia tidak dilibatkan di sana, ia akan marah besar karena tempatnya luar biasa, tempat yang ditetapkan merupakan terobosan yang paling besar, kalau masyarakat pasti tahu bahwa Jalan Sudirman jalan paling asik dan tidak semua UMKM mampu berinvestasi di jalan tersebut.

Ia menyampaikan, tempatnya luar biasa, kalau kita masuk ke dalam ini kita ngak akan membayangkan ini tempat UMKM, ngak ada sisi UMKMnya namun BSI mewujudkan tempat ini paling fancy menurutnya, kreativitasnya jelas ngak konvensional.

Setelah after launching ini ia mengharapkan lebih, artinya kita tidak hanya memeriahkan di simbolitas launching tapi ada program-program susulan yang diisi dengan weekly event, weekly seminar, atau mounthly event.

“Jadi dilibatkan semua pelaku yang ada di Aceh karena tidak semua UMKM ini punya tempat untuk display, display itu sebanrnya susah untuk fancy seperti ini juga suatu jembatan bagi pelaku UMKM,” ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Kamis (30/12/2021) usai kegiatan tersebut.

Tidak hanya itu, ia juga mengharapkan BSI akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada di Aceh untuk menjadikan UMKM center ini sebagai destinasi yang wajib dikunjungi.

“Saya harap ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi kalau ke Aceh bukan pelaku UMKM saja tapi pelaku usaha wisatawan baik lokal maupun nasional, jadi kalau sudah ke Aceh belum ke sini ngak sah,” ujarnya.

“Hal ini juga perlu adanya kerja keras dari semua stakeholder atau semua pihak mau cari UMKM berkualitas mikro global, di sinilah sampelnya,”sebutnya.

Lanjutnya, jika sewaktu-waktu produk yang ditawarkan diclosing itu mungkin tentang how to access the market?karena jika dibidik ke global ada 7 Milyar manusia yang menunggu produk kita, akan tetapi hari ini jika digital produk itu sudah broder last, ngak ada lagi batas, bahkan dari Amerika sendiri bisa mengakses produk kita. 

“Saya advise ke teman-teman memang offline dan online ini berbeda segmentasinya, akan tetapi offline ini udah close, tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak, ngak perlu sewa toko dulu, mainkan saja digital atau media sosial, paling mudah media sosial dan market place. Itu tanpa biaya hari ini asal ada kouta aja udah bisa jualan” tambahnya lagi.

BSI UMKM center ini adalah salah satu tempat yang paling prospektif untuk memamerkan atau mengabarkan ke konsumen bahwa kita sudah ada produk baru.

“Kalau ada produk yang baru release langsung ke sini, komunikasi dengan tim BSI untuk dikabarkan ke seluruh dunia melalui protal BSI,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda