Beranda / Berita / Aceh / Omzet Pedagang Meningkat di Event Aceh Culinary Festival 2022

Omzet Pedagang Meningkat di Event Aceh Culinary Festival 2022

Minggu, 07 Agustus 2022 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi
Martabak Duren Samudera Pasai Geudong Aceh Utara. [Foto: Dialeksis/NH]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), menggelar kegiatan Aceh Culinary Festival 2022.

Kegiatan yang akan berlangsung sejak 5 hingga 7 Agustus tersebut, dilaksanakan di Taman Sultanah Safiatuddin. 

Pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner se-Sumatera juga ikut meramaikan kegiatan ini. Stan makanan yang tersaji di lokasi event ini juga cukup unik.  

Bagi pengunjung bisa menikmati kuliner dari 23 daerah se Aceh di zona pavilion anjungan di masing-masing kabupaten/kota, dan 100 kuliner khas berbagai provinsi di Indonesia di zona nusantara.

Owner Martabak Duren Samudera Pasai Geudong Aceh Utara, Amir Hamzah mengatakan dirinya ingin menyukseskan kegiatan ini. 

Dari jauh hari sudah dipersiapkan secara matang. Tujuannya agar ekonomi di Aceh bisa bangkit kembali terutama akibat pandemi. 

"Kami perwakilan dari aceh utara terutama kesini ingin mensukseskan kegiatan aceh kuliner festival tujuannya biar ekonomi bisa bangkit kembali," kata Amir Hamzah kepada Dialeksis.com, Sabtu (6/8/2022). 

Amir Hamzah juga mengatakan bahwa dengan adanya Aceh Culinary Festival (ACF), pendapatan yang diperoleh dari penjualan Martabak Duren Khas Geudong Aceh Utara ini meningkat drastis. Dari sebelumnya hanya berkisar jutaan perhari. 

Untuk acara ini bisa mencapai puluhan juta. Pengunjung antusias menikmati hidangan yang disajikan di stan Martabak Duren Geudong Aceh Utara. 

"Ini kan event pasti sangat berbeda kalau disana kan rutinitas tergantung para pengunjung dan tamu yang datang kesini. Kan kalau disana ada tinggi dan ada juga rendah. Kalau ini omzetnya lebih lah. Kalau perbandingan lebih dari tahun kemarin. Ini kan even kalau dibandingkan dengan event lain adalah pemasukannya daripada ditempat kita di pase sana. Kalau disini adalah sepuluh juta perhari," ujarnya. 

Amir Hamzah juga mengatakan Kendala yang dihadapi saat kegiatan terkait dengan ketersediaan air bersih terutama untuk menyucikan diri dan beribadah. 

"Kalau kendalanya ya di air bersih yang masih kurang. Untuk sholat aja harus susah apalagi mandi," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda