Beranda / Berita / Aceh / Okupansi Hotel Meningkat 30-40 Persen Diakhir Tahun, Namun Tak Signifikan

Okupansi Hotel Meningkat 30-40 Persen Diakhir Tahun, Namun Tak Signifikan

Sabtu, 11 Desember 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Yusri. [Foto: Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Diujung tahun 2021 merupakan satu momen yang penting bagi sektor wisata dan perhotelan. Karena dimomen ini merupakan puncaknya para wisatawan datang dan berburu lokasi wisata untuk berlibur.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Yusri mengatakan, untuk tamu reguler ada peningkatannya itu sekitar 30-40%, namun angka itu bukanlah data akurat.

“Karena kebanyakan didaerah itukan dinas, Sedangkan untuk Kedinasan kan sudah tidak ada lagi, karena sudah habis di tanggal 15 Desember ini,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (11/12/2021).

Dirinya mengatakan, namun peningkatan itu tidak signifikan seperti sebelum pandemi Covid-19. “Namun harapan kita di masa libur ini ada peningkatan, karena masa libur sekolah juga sudah dimulaikan, namun ini belum menunjukkan ada peningkatan sama sekali,” tambahnya.

Kemudian, Dia mengatakan, untuk saat ini beberapa hotel agak full karena adanya kegiatan dari Kedinasan dan tamu reguler.

“Namun karena di Aceh itu tidak ada perayaan Nataru, kebanyakan mereka seperti pulang kampung ke daerahnya atau dimana ada perayaan Nataru, seperti Sumatera Utara atau lainnya,” ucapnya.

Namun juga, kata Yusri, banyak hotel di Aceh tentu menyediakan Diskon jelang akhir tahun, namun rata-rata media promosinya itu lewat OTE seperti Traveloka, Agoda dan sebagainya.

“Namun juga disini dapat kabar bahwa nanti juga akan ada OYO Premiun, tapi belum masuk ke Aceh, semoga ini bisa jadi peluang juga nantinya,” kata Yusri.

Yusri mengharapkan, untuk semua elemen untuk bisa mempromosikan Aceh dalam sektor wisata, hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengunjung hotel khususnya menjelang akhir tahun.

“Seperti Sabang itu ada kapal cepat yang masih beroperasi, jadi tidak ada masalah mengenai penyeberangan, kemudian, untuk fasilitas Protokol Kesehatan di hotel juga sudah lengkap, dan juga sangat ketat, sehingga para pengunjung/tamu hotel akan merasa aman dan nyaman untuk tidur di hotel, dan juga tentu seperti lokasi dan destinasi wisata juga harus terus dipromosikan sehingga juga akan memberikan Impact baik terhadap masyarakat dan perhotelan juga di daerah-daerah,” jelasnya.

Sedangkan untuk perhotelan sendiri, kata Yusri, hanya bisa mengandalkan promo saja, namun tentu dengan promosi destinasi wisata di daerah-daerah ini bisa sangat mengigit nantinya. “Harus promosi bersama, jadi akan lebih mengigit nantinya,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda