November, Lhokseumawe Inflasi 0,29 Persen
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe merilis laporan, Indeks Harga Konsumen pada bulan November 2018 sebesar 0,29 persen dan lebih rendah apabila dibandingkan capain inflasi pada bulan Oktober lalu sebesar 0,50 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Yufrizal, Selasa (12/12) mengatakan, berdasarkan perkembangan, inflasi kumulatif sampai dengan bulan November 2018 tercatat sebesar 0,99 persen (ytd) atau secara tahunan mencapai 2,70 persen (yoy).
"Inflasi tahunan tersebut masih sesuai sasaran inflasi pemerintah sebesar 3,5±1 persen (yoy). Maka inflasi pada bulan November ini, lebih rendah apabila dibandingkan dengan bulan Oktober yang mencapai 0,50 persen," ujar Yufrizal.
Yufrizal menambahkan, lima komoditas penyumbang terbesar inflasi yaitu, bawang merah, beras, tomat sayur, udang basah dan daging ayam kampung. Bahkan akibat terjadinya kekurangan pasokan bawang dari Brebes, menyebabkan terjadinya peningkatan harga.
Sama halnya dengan tomat sayur yang masih menjadi penyumbang inflasi sebagaimana periode sebelumnya, karena terbatasnya pasokan yang didatangkan dari luar kota Lhokseumawe, seperti Bener Meriah dan Takengon.
"Secara tahunan dan kumulatif, inflasi Volatile Foods November 2018 mencapai 4,48 persen (yoy) dan (-)1,12 persen (ytd). Apabila pasokan barang mulai terbatas, maka sudah dipastikan peningkatan harga pasti akan terjadi," tutur Yufrizal. (agm)