Nova Sangat Mendukung Pengiriman Tenaga Kesehatan ke Qatar
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mendukung sepenuhnya upaya Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk bersama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang merencanakan merekrut tenaga kesehatan asal Aceh untuk dipekerjakan di negara Timur Tengah khususnya Qatar.
"Dinas Tenaga Kerja menempatkan, melindungi dan hulunya mendidik tenaga kerja. Harus ada pemantapan sebelum tenaga kerja ini siap diberangkatkan," kata Nova saat menerima Deputi Perlindungan BNP2TKI Anjar Prihantoro di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Selasa (3/12/2019).
Nova menyebutkan pemerintah Aceh mengimbau agar fungsi perlindungan bagi para tenaga kerja tersebut untuk diutamakan.
"Harus segera di follow up dan eksekusi langsung," kata Nova.
Deputi BP2TKI, Anjar Prihantoro, mengatakan negara di Timur Tengah sangat membutuhkan tenaga kesehatan dan medis. Qatar, kata dia, bersedia menampung tenaga kerja dengan skill mumpuni termasuk pada pembangunan industri oil dan gas.
"BNP2TKI akan menfasilitasi tenaga kerja itu. Kami juga sudah menjajaki dengan Unsyiah, di mana perguruan tinggi tersebut bersedia mendukung dalam hal memberikan pembekalan bagi calon pekerjaan tersebut," kata Anjar.
Pihaknya merekomendasikan Qatar untuk dijadikan tempat pencari kerja, dikarenakan perlindungan TKI di Qatar sangatlah bagus. Anjar meyakini, jika program pengiriman tenaga kerja ke luar negeri tersebut berhasil, kemiskinan di Aceh akan menurun drastis. Banyak daerah-daerah yang sudah menerapkan, di mana para pekerja tersebut membuka usaha seperti klinik di daerah asal.
"Yang mereka lakukan adalah menciptakan peluang kerja di daerah," kata Anjar.
Sementara itu, kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Iskandar Syukri, mengatakan pihaknya sudah melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit di Qatar. Negara Timur Tengah itu kata Syukri siap menampung tenaga kerja kesehatan asal Aceh asalkan mereka lulus tes.
Selama ini, kata Syukri, banyak tenaga kesehatan adalah Philipina dan Nepal yang dipekerjakan di rumah sakit di Qatar. Untuk tenaga perawat, rumah sakit akan menggaji sekitar 4 ribu riyal Qatar atau setara Rp.16 juta. Sementara tenaga dokter dihargai 60 ribu riyal atau setara dengan Rp.60 juta.
Para pegawai juga diberikan waktu cuti satu bulan penuh beserta dengan biaya transportasi pulang-pergi ke kampung halaman. (ha)