Ketua Kadin Aceh, Muhammad Iqbal. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sosok siapa yang harus memimpin Bank Aceh Syariah sudah menjadi perdebatan sengit di tengah masyarakat Aceh. Ada yang mendukung posisi Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh dikelola kalangan internal, ada juga yang mendukung agar posisi ini diisi pihak eksternal. 

Meski demikian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh ternyata tak mau berurusan pada hal remeh temeh seperti itu.

Menurut Kadin Aceh, siapapun yang lulus seleksi dan terpilih menjadi Dirut Bank Aceh nantinya haruslah orang yang kompeten dan mampu membawa nama Bank Aceh Syariat ke arah yang lebih baik.

“Siapapun yang lulus nanti, dari kita tidak ada intervensi. Karena sudah pasti yang lulus itu berdasarkan nilai terbaik,” ujar Ketua Kadin Aceh Muhammad Iqbal kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Rabu (14/12/2022).

Menurut Ketua Kadin Aceh, persoalan utama yang dihadapi Bank Aceh bukanlah soal dari kalangan mana pimpinan Bank Aceh itu, tetapi bagaimana merubah pola dari perbankan yang selama ini sifatnya konsumtif ke arah yang lebih produktif.

“Konsumtif memang perlu kita bilang, tetapi selama ini nggak ada persentasenya. Harus ada tolak ukur berapa yang konsumtif dan berapa yang produktif. Kita tidak ingin perbankan ini tiap tahun minta tambahan modal terus ke pemerintah,” tegasnya.

Selaku bagian dari dunia usaha, Muhammad Iqbal menyatakan keinginannya agar Bank Aceh mampu bersaing dengan kompetitor. Mampu menciptakan inovasi-inovasi yang tidak hanya membesarkan perbankan itu sendiri tetapi juga memberi banyak manfaat kepada masyarakat.

“Perlu ditegaskan bahwa Bank Aceh bukan hanya kepentingan sejumlah pihak, tetapi Bank Aceh adalah kepentingan seluruh rakyat, karena banyak uang rakyat yang dikelola di sana,” pungkasnya.(Akh)