Beranda / Berita / Aceh / Ngobrol Bareng Pemuda Aceh dan Tom Lembong Bahas Masa Depan Demokrasi

Ngobrol Bareng Pemuda Aceh dan Tom Lembong Bahas Masa Depan Demokrasi

Minggu, 13 Oktober 2024 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ratusan anak muda Aceh berkumpul dalam acara Ngobrol Bareng Edisi Aceh x Tom Lembong, yang diselenggarakan oleh gerakan Ubah Bareng pada Sabtu malam (12/10/2024) di Pendopo MZ Coffee di Jalan Taman Sri Ratu Safiatuddin. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ratusan anak muda Aceh berkumpul dalam acara Ngobrol Bareng Edisi Aceh x Tom Lembong, yang diselenggarakan oleh gerakan Ubah Bareng pada Sabtu malam (12/10/2024) di Pendopo MZ Coffee di Jalan Taman Sri Ratu Safiatuddin.

Ini adalah kali kedua Aceh dipilih sebagai titik awal pembaruan gerakan anak muda di Indonesia, dan kali ini, diskusi tersebut menghadirkan Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan yang aktif di panggung politik nasional sebagai Co-Captain Tim Pemenangan Anies-Cak Imin pada Pilpres 2024.

Acara ini mengangkat tema besar tentang demokrasi dan peran pemuda dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, politik, dan internasional yang semakin kompleks di Indonesia. 

Dengan tagline Peu Haba Aceh? diskusi ini mengajak peserta untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktif terlibat dalam perubahan yang mereka inginkan untuk masa depan negeri.

Dalam diskusinya, Tom Lembong memberikan pesan inspiratif kepada para pemuda Aceh. Ia menekankan pentingnya memulai dari langkah kecil, mengerjakan apa yang bisa dilakukan, dan secara perlahan membangun kapasitas diri untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi.

"Jika kamu punya cita-cita yang tinggi, ada tahapan yang harus dilalui. Mulailah dari apa yang bisa dilakukan sekarang, karena setiap sumbangsih dalam kegiatan akan menambah ilmu dan pengetahuan. Itulah modal penting untuk mencapai hal-hal besar di masa depan," ujar Tom Lembong.

Tom juga berbicara tentang tantangan demokrasi Indonesia di era modern, terutama dengan meningkatnya polarisasi politik, disinformasi, dan tekanan terhadap kebebasan sipil. 

Ia mengajak para pemuda Aceh untuk tetap kritis, aktif, dan berani mengambil peran dalam memperkuat demokrasi.

Isu yang diangkat dalam acara ini cukup beragam. Mulai dari masalah sosial-ekonomi, tantangan politik di era digital, hingga hubungan internasional. 

Namun, topik yang paling menarik perhatian adalah tentang peran anak muda dalam menjaga keberlangsungan demokrasi.

Diskusi ini tak hanya menjadi ruang untuk mendengarkan pandangan seorang figur nasional, tetapi juga wadah bagi anak muda Aceh untuk bertukar pikiran dan menyampaikan pandangan mereka.

Di antara para peserta, Zahran, seorang anak muda asal Bireuen, mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan Tom Lembong.

"Saya sering lihat beliau di YouTube, sekarang bisa ketemu langsung. Memang the best ahjussi," ujarnya.

Bagi Zahran dan banyak pemuda lain, sosok Tom Lembong bukan hanya sekadar mantan menteri, tetapi juga figur inspiratif yang membuktikan bahwa dengan kerja keras, mimpi besar bisa diraih. 

Latar belakang Tom yang pernah bekerja di Morgan Stanley dan Deutsche Securities sebelum akhirnya berkarier di pemerintahan, menjadi bukti bahwa jalur karier bisa beragam, asalkan ada dedikasi dan visi yang jelas.

"Aceh memiliki sejarah panjang sebagai daerah yang penuh semangat juang dan integritas, yang bisa menjadi fondasi kuat bagi anak muda Aceh untuk berperan lebih besar di panggung nasional," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI