Beranda / Berita / Aceh / Nelayan Aceh Selamatkan Tiga Nelayan Malaysia yang Hanyut

Nelayan Aceh Selamatkan Tiga Nelayan Malaysia yang Hanyut

Selasa, 14 Januari 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Nelayan Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, berhasil menyelamatkan tiga nelayan asal Malaysia yang hanyut hingga terdampar ke perairan Aceh. Dokumen untuk dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nelayan Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, berhasil menyelamatkan tiga nelayan asal Malaysia yang hanyut hingga terdampar ke perairan Aceh akibat cuaca buruk yang melanda kawasan Samudera Hindia dalam dua pekan terakhir. Ketiga nelayan tersebut adalah Asrul Hisham, Mohd Aiman bin Asrul, dan Mohd Amin, warga asal Kedah, Malaysia.

“Iya benar, pagi tadi kami menerima informasi bahwa ada nelayan Malaysia yang diselamatkan nelayan Aceh,” kata Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar, di Banda Aceh, Selasa, 14 Januari 2025.

Azwir Nazar menjelaskan bahwa penyelamatan dilakukan oleh nelayan setempat setelah mereka menemukan kapal kecil yang terombang-ambing di tengah laut. 

Ketiga nelayan Malaysia tersebut ditemukan dalam kondisi lemas namun selamat. Saat ini, mereka telah didaratkan ke rumah salah seorang nelayan di Aceh Tamiang untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

“Alhamdulillah, kondisi mereka baik dan sehat. Berdasarkan keterangan awal, mereka hanyut karena cuaca buruk dan badai yang terjadi di Samudera Hindia,” ujar Azwir.

Menurutnya, informasi hilangnya tiga nelayan Malaysia pertama kali diterima oleh Basarnas pada 11 Januari 2025 dari The Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA). Ketiga nelayan itu dilaporkan hilang sejak 9 Januari 2025 dan diperkirakan hanyut ke perairan Indonesia atau Thailand.

Meski telah didaratkan, komunikasi dengan lokasi tempat para nelayan diselamatkan masih menghadapi kendala. 

Azwir menyebut jaringan telekomunikasi di kawasan tersebut sering mengalami gangguan, sehingga informasi lengkap mengenai kondisi mereka masih terbatas.

“Ada sedikit kendala komunikasi ke sana karena sinyal telekomunikasi sering putus-putus. Namun, kita sudah mendapatkan gambar dan identitas ketiga nelayan Malaysia tersebut,” kata Azwir.

Sebagai lembaga adat laut di Aceh, Panglima Laot memiliki peran besar dalam mengoordinasikan upaya penyelamatan ini. Selain melindungi para nelayan, lembaga ini juga bertanggung jawab menyelesaikan berbagai permasalahan terkait nelayan di laut.

“Panglima Laot selalu mengedepankan kerja sama kemanusiaan, termasuk dalam membantu nelayan asing yang menghadapi situasi darurat di perairan Aceh. Ini adalah bagian dari nilai-nilai adat dan solidaritas yang kami junjung tinggi,” tambah Azwir.

Setelah penyelamatan, Panglima Laot dan instansi terkait akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk proses pemulangan ketiga nelayan tersebut. Diharapkan, kerja sama lintas negara dapat mempercepat langkah ini.

“Koordinasi dengan pihak Malaysia akan segera dilakukan untuk memastikan mereka bisa kembali ke keluarganya dengan selamat. Kami juga mengimbau agar nelayan lebih berhati-hati dan selalu memantau kondisi cuaca sebelum melaut,” tutup Azwir.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI