DIALEKSI.COM | Jakarta - PT Nagan Cipta Nusantara (NCN) resmi mengumumkan pembangunan pelabuhan terminal khusus batu bara dan jalan hauling (jalan khusus jalur tambang) di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, dalam ajang Coaltrans Asia 2025.
Ajang ini merupakan konferensi dan pameran industri batu bara terbesar di Asia yang berlangsung pada 21-23 September 2025 di InterContinental Bali Resort, Bali.
Pembangunan pelabuhan ini akan dilakukan bertahap dengan membangun pelabuhan batu bara, jalan hauling sepanjang 10 km hingga pelabuhan CPO (crude palm oil). Total investasinya senilai Rp 1,4 triliun, di mana tahap awal pelabuhan diproyeksikan dapat beroperasi pada kuartal II tahun 2026.
Provinsi Aceh sendiri merupakan salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Namun, keterbatasan infrastruktur pelabuhan masih menjadi tantangan utama. Dengan model integrasi mine-to-port, NCN menawarkan solusi infrastruktur strategis bagi para produsen batu bara di Aceh yang selama ini menghadapi keterbatasan pelabuhan, tingginya biaya logistik, serta ketergantungan pada jalur distribusi luar daerah.
Pelabuhan khusus NCN ini diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan pasar internasional di sekitar Aceh, khususnya India yang berada di barat laut provinsi Aceh. India sendiri salah satu konsumen utama batu bara yang selama ini hanya mengandalkan satu pelabuhan untuk batu bara dari Aceh.
Pelabuhan NCN di Nagan Raya ini akan memiliki kapasitas minimal 40.000 ton per hari dan potensi ekspor 1 juta ton per bulan atau 12 juta ton per tahunnya. Tentunya proyek ini akan memiliki dampak ke perekonomian daerah dan nasional. Kontribusi proyek pelabuhan ini diproyeksikan dapat mencapai US$ 4 juta atau sekitar Rp 59 miliar per tahun (US$1 = Rp16.400). Angka ini lebih dari setengah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Nagan Raya tahun 2024 yang sebesar Rp 99,76 miliar.
Dengan target 12 juta per tahun maka pelabuhan ini diproyeksikan dapat menyumbang PNBP sebesar US$ 18 juta atau sekitar Rp 295 miliar per tahun. Selain itu pelabuhan ini juga dapat menyumbang devisa negara sekitar US$360 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun per tahun.
“Proyek pelabuhan terminal khusus di Nagan Raya bukan hanya infrastruktur, tetapi strategi jangka panjang untuk menjadikan Aceh sebagai pemain penting dalam industri batu bara khususnya serta komoditas lainnya termasuk CPO ke depan secara nasional dan global. Kami percaya, kolaborasi dengan mitra industri akan mempercepat terwujudnya ekosistem logistik yang lebih efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan,” Rangga Cipta, Founder NCN dikutip dari keterangan resmi, Senin (22/9/2025).
Pembangunan pelabuhan NCN juga akan memberikan manfaat positif lainnya, baik secara lokal, regional, maupun nasional.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, NCN memastikan pelabuhan dan jalan hauling dibangun sesuai standar lingkungan hidup dan keselamatan kerja, termasuk mitigasi dampak terhadap ekosistem laut dan darat, pengelolaan limbah, serta pengendalian polusi. Seluruh proses diselaraskan dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Aceh, sehingga mendukung pembangunan ekonomi hijau yang bertanggung jawab.[investor.id]