DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota DPR RI asal Aceh, Muhammad Nasir Djamil memberikan apresiasi terhadap buku yang berjudul Kronik Damai Aceh, yang ditulis oleh Otto Syamsuddin Ishak.

Muhammad Nasir Djamil mengatakan, setelah konsolidasi publik terhadap RUU-PA, masyarakat sipil Aceh tergabung dalam Jaringan Demokrasi Aceh telah selesai dan sampai UUPA disahkan, sehingga tidak ada lagi konsolidasi bagaimana nasib UUPA oleh CSO Aceh dan DPR.

Saya mengusulkan kepada Pemerintahan Aceh agar membentuk satu komisi, badan atau lembaga yang mampu mengevaluasi perjalanan UUPA, karena ini bukan undang-undang biasa melainkan undang-undang yang luar biasa bagi Aceh,” ujar Nasir Djamil kepada dialeksis.com, Rabu (18/8/2021).

Nasir Djamil menambahkan, sering sekali para menteri jarang melihat, UUPA dalam setiap kebijakan atau aturan yang selanjutnya dibuat atau undang-undang sektoral. Maka melakukan konsolidasi masyarakat sipil, agar dapat mengakses dalam setiap pengambilan satu keputusan.

“Revisi UUPA sudah masuk dalam program legislasi nasional dalam 5 tahun ini. Maka DPRA dapat memikirkan langkah-langkah untuk kembali menguatkan UUPA, kondisi saat ini dari tahun ke tahun kata damai itu sudah tidak lagi menjadi bahasan yang menarik, karena lambat laut sudah pudar,” tutur Nasir Djamil.