kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Musim Panen Tiba, Petani di Aceh Tamiang dan Langsa Kesulitan Mesin Potong Padi

Musim Panen Tiba, Petani di Aceh Tamiang dan Langsa Kesulitan Mesin Potong Padi

Senin, 09 Maret 2020 00:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : M. Hendra Vramenia

Anggota DPRA, Asrizal H. Asnawi saat meninjau areal sawah yang sudah siap panen di Kota Langsa. (Foto : Ist)


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Petani di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dan Pemko Langsa memasuki musim panen. Sayangnya, petani sangat kesulitan untuk memperoleh mesin pemotong padi (combine harvester).

Kondisi ini menyebabkan tanaman padi yang sudah memasuki usia panen dibiarkan petani menguning. "Tadi saya sudah melihat lansung ke sawah, salah satunya di Gampong Buketmetuah, Langsa Timur. Sangat miris kita melihat petani tidak bisa memetik hasil panennya,” kata Anggota DPRA, Asrizal H Asnawi kepada Wartawan, Minggu (8/3/2020).

Asrizal mengatakan sebelum meninjau areal sawah itu, dirinya terlebih dahulu menerima laporan dari masyarakat tentang terbatasnya kemampuan petani memanen padi. Kondisi ini dialami sebagian petani di wilayah Langsa dan di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. 

Dalam laporannya petani menjelaskan situasi ini disebabkan ketiadaan combine harvester. Asrizal pun menanggapi serius laporan ini karena menurutnya pemerintah melalui dinas terkait sudah menyalurkan bantuan combine harvester ke kelompok tani.

“Ada disalurkan menggunakan APBK, APBA dan APBN. Kenapa hari ini combine harvester tidak ada, patut dipertanyakan,” ungkapnya. 

Minta Polda Aceh Usut Tuntas

Berdasarkan laporan dari petani, sejumlah alat combine harvester di Aceh Tamiang dan Langsa saat ini berada di luar daerah, dibawa oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, saat musim panen padi awal 2020. Ia meminta Polda Aceh dan jajarannya mengusut kelangkaan mesin panen padi (combine harvester) di Aceh Tamiang dan Kota Langsa karena dinilai telah merugikan petani.

Dalam kesempatan itu Asrizal meminta Dinas Pertanian Aceh bersedia turun tangan dengan mendatangkan beberapa unit bantuan alat pertanian mesin pemotong padi ke daerah. "Ini sangat penting karena jika terlalu lama dipanen kualitas padi tidak baik dan berdampak pada penurunan harga," jelasnya. (MHV)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda