DIALEKSIS.COM| Bireuen- Berkorban dengan dana pribadi untuk kepentingan publik, bisa dihitung dengan jari siapa yang mau melakukanya. Apalagi nilainya terbilang besar. Namun hal yang terbilang langka itu dilakukan oleh seorang kontraktor di Bireuen, Aceh.

Melihat kondisi jalan di kampung Juli Cot Mesjid yang sudah kupak-kapik, sementara akses jalan itu menjadi kebutuhan masyarakat, Mukhlis Amd, Direktur PT Takabeya Perkasa Group, tergerak hatinya untuk merogoh saku, menyulap jalan itu untuk mulus kembali.

Ruas jalan ini terbilang panjang, mencapai 300 meter. Alat-alat berat dikerahkan, aspal hotmix ditabur, agar akses masyarakat ini dapat kembali dipergunakan dengan nyaman. Ucapan salut kepada tokoh politik yang sudah merogoh kocek dari sakunya bermunculan kepermukaan.

Warga disana mengucapkan terima kasih dan rasa kagumnya atas perhatian PT Takabeya Perkasa yang sudah memperhatikan kebutuhan masyarakat. Bila mengharap perbaikan jalan itu menggunakan dana APBK “terbilang” sulit, apalagi ketika dikaitkan dengan anggaran dalam masa pandemi Covid-19.

“Kondisi jalan disini sudah sangat memprihatinkan dan banyak kendaraan yang melewati jalan ini. Untuk itu, saya mencoba membantu memperbaikinya dengan aspal hotmix agar kondisi jalan bisa kembali bagus,” sebut Mukhlis yang meninjau pembuatan jalan itu, kepada media.

Menurut ketua Partai Golkar di negeri Juang ini, dia prihatin dengan kondisi jalan Kampung Cot Mesjid yang sudah rusak, tidak nyaman dilalui, sangat menggangu pengguna jalan. Banyak kenderaan yang melawati ruas jalan ini.

“Saya bisa merasakan bagaimana kondisi jalan ini, guna menghindari kecelakaan, karena pengguna jalan ini terbilang banyak, makanya kita perbaiki dengan mengaspal hotmix,” jelasnya.

“Alhamdulillah saya dapat membantu masyarakat Juli Cot Mesjid dalam hal perbaikan jalan ini guna mengurangi terjadinya angka kecelakaan. Semoga dengan adanya perbaikan jalan ini dapat membantu masyarakat setempat dan mengurangi terjadinya kecelakaan bagi pengendara motor atau pun mobil,” sebut tokoh politik ini.

Rasa peduli Mukhlis, terhadap keadaan bahkan dia rela berkorban uang pribadinya untuk memperbaiki jalan, bukan hanya mengundang rasa kagum dan simpati masyarakat. Namun, banyak yang mendoakanya, agar dia diberikan kemudahan dan diharapkan menjadi pemimpin kelak di negeri yang telahir dari rahim Aceh Utara ini. (baga)