Si Pengawal Ambulans, ERPA atau Emergency Relawan Patwal Aceh. [Foto: for Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Milad ke-5 Tahun, ERPA Atjeh melaksanakan Musyawarah Besar (MUBES) yang ke-5. Acara mubes tersebut dilaksanakan di Balee Keurukon, Lingkungan Perkantoran Pemko Banda Aceh, Sabtu (24/2/2024).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Pembina, Pengurus DPP serta DPD se Provinsi Aceh. Pada kesempatan tersebut, Alta Zaini selaku Ketua Pembina ERPA Atjeh membuka Mubes ke-5 ini.

ERPA atau Emergency Relawan Patwal Aceh adalah sebuah komunitas yang pembentukannya berawal dari keprihatinan atas masih banyaknya pengguna jalan yang kurang peka, bahkan tidak tahu dan tidak bersedia memberikan ruang jalan bagi kendaraan prioritas seperti ambulans atau mobil pemadam kebakaran.

Dalam sambutannya, Alta Zaini meminta kepada seluruh anggota ERPA yang sudah terbentuk untuk tetap melakukan kegiatan pengawalan dengan mengedepankan etika kerja sosial dan ikhlas.

“Bahwa kita tidak pernah mengajak anggota untuk masuk di ERPA, kita sudah punya komitmen dari awal, tidak menerima bantuan apapun dari keluarga pasien atau dari driver ambulance,” ujar Alta Zaini.

Keuchik Gampong Lampulo itu juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa ERPA bukan organisasi illegal yang mencari nama.

“Kita bukan organisasi cilet-cilet yang cari muka, kita punya akta notaris, kita berbadan hukum, kita selalu berkoordinasi dengan pihak satlantas,” tegas Alta Zaini.

Alta Zaini juga mengingatkan kepada anggota ERPA yang hendak mengikuti mubes agar menjaga kondusifitas dan mendukung apapun keputusan mubes.

“Kita tidak perlu mencari polisi, kita bukan anggota dewan, kita pekerja sosial, jadi saya berharap jangan ada tolak menolak, lalu ngomong tidak mau membantu yang dipilih,” katanya.

Pada akhir kata sambutannya, Alta Zaini mengucapkan terima kasih kepada pihak Pemerintah Kota Banda Aceh yang sudah mendukung penuh acara tersebut.