DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wen Rimba Raya menjelaskan apa yang disampaikan Mualem dalam videonya yang sedang viral saat ini, merupakan bentuk konsistensi Mualem dalam memperjuangkan butir-butir MoU Helsinki yang belum tercapai.

"Isu referendum yang diwacanakan merupakan bagian dari bargaining politik agar poin-poin MoU Helsinki yang belum terlaksana dapat segera direalisasi," kata Wen Rimba Raya melalui sambungan selular kepada Dialeksis.com, Rabu, (12/6/2019).

Ia melanjutkan, banyak pihak yang menilai 'ada yang berbeda' secara psikologis pada Mualem saat melihat video tersebut. Menurutnya, penilaian itu wajar dan sah-sah saja. Dialeksis.com mencoba menegaskan kembali arti 'berbeda' yang dimaksud.

"Yaa kayak semacam ada tekanan dan intervensi gitu. Banyak yang membandingkan antara kelugasan Mualem saat mengucapkan referendum dihadapan pimpinan daerah saat itu, dengan kondisi Mualem saat di video itu," terangnya.

Ia menyebutkan politik Aceh akan terus bergerak sesuai situasi dan kondisi. Kondisi tersebut harus direspon dalam bingkai semangat kesejahteraan masyarakat Aceh secara menyeluruh.

"Ini kan bagian dari dinamika politik yang terus berkembang," pungkasnya.

Pun demikian ia menegaskan, apapun yang dilakukan Mualem saat ini adalah bermuara pada kesejahteraan hidup masyarakat Aceh. 

"Beliau sangat komitmen untuk menyelesaikan semua butir-butir MoU Helsinki yang belum terealisasi," sebutnya