MPU Duga Enam Kelompok di Banda Aceh Sebarkan Ajaran Menyimpang
Font: Ukuran: - +
Ketua MPU Banda Aceh, Tgk Syibral Malasyi. Foto: Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh mengungkapkan adanya dugaan kelompok menyimpang yang tumbuh di wilayah perbatasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Meski pergerakannya terbilang samar, indikasi kehadiran kelompok ini telah lama tercium oleh MPU.
Ketua MPU Banda Aceh, Tgk Syibral Malasyi, mengakui pihaknya kesulitan untuk bertindak lebih jauh lantaran kelompok tersebut bergerak secara tertutup. Namun, deteksi dini telah dilakukan, dan langkah pemantauan sedang direncanakan.
“Dalam pemantauan kami, ada sejumlah indikator yang mengarah ke potensi penyimpangan. Meski begitu, kami belum bisa langsung menyimpulkan kelompok tersebut sesat. Saat ini, kami masih terus mencari lokasi serta bukti penyiaran yang diduga menyimpang,” ujar Tgk Syibral kepada awak media, Selasa (5/11/2024).
Menurutnya, aktivitas kelompok ini berada di kawasan perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar, yang menjadikan penanganan di lokasi tersebut sedikit kompleks.
“Karena keberadaannya di perbatasan, kami tidak bisa langsung bergerak. Dibutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait,” jelas Syibral.
MPU Banda Aceh kini telah menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengawasi wilayah-wilayah yang dicurigai. Langkah ini diambil guna memastikan ada tindak lanjut konkret dalam memverifikasi indikasi ajaran yang menyimpang.
Syibral juga menegaskan, jika ditemukan bukti yang sesuai dengan kriteria sesat, sesuai Fatwa MPU Aceh Nomor 4 Tahun 2007, pihaknya akan segera mengajukan rekomendasi kepada MPU Aceh agar langkah hukum dan fatwa dapat diterbitkan.
“Kami berharap segera ada kepastian hukum atas aktivitas ini jika ditemukan kriteria yang memenuhi syarat ajaran sesat,” pungkasnya.
MPU Banda Aceh berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyimpangan yang dapat merusak keyakinan.