MPD Simeulue Dorong Pembentukan Satgas Anti-Bullying di Sekolah dan Dayah
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. MPD Simeulue, Aceh, mendorong pentingnya pembentukan dan keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Anti-Bullying atau Anti-Perundungan di lingkungan tingkat sekolah, pesantren dan dayah-dayah yang ada di pulau Simeulue. [Foto: Net]
DIALEKSIS.COM | Sinabang - Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Simeulue, Aceh, mendorong pentingnya pembentukan dan keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Anti-Bullying atau Anti-Perundungan di lingkungan tingkat sekolah, pesantren dan dayah-dayah yang ada di pulau Simeulue.
"Kita mendorong pembentukan dan keberadaan satgas anti bullying atau satgas anti perundungan dilingkungan masing-masing sekolah, pesantren maupun dayah-dayah yang ada di Kabupaten Simeulue," kata Ketua Ketua MPD Simeulue, Sarman Jayadi, Rabu (1/5/2024).
Sarman Jayadi menyatakan dengan keberadaan Satgas Anti-Bullying di tingkat sekolah-sekolah sederajat, pesantren dan dayah yang ada di Kabupaten Simeulue, akan mengurangi tingkat kecemasan serta kekhawatiran setiap orang tua murid atau orang tua santri terhadap anaknya.
Karena itu, Ketua MPD Simeulue meminta pihak Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Simeulue, untuk segera merealisasikan Satgas Anti-Bullying maupun Satgas Anti-Perundungan, sehingga ada kenyamanan untuk pelajar dan santri serta orang tua tidak lagi diliputi kecemasan.
Sebab, menurutnya bila anak yang berusia di bawah umur itu sering mendapat perlakuan bullying atau perundungan, dipastikan akan mempengaruhi mental psikologis dan perkembangan pendidikan anak, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk kembali dipulihkan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Simeulue, Supriman Juliansyah, menuturkan pihaknya tengah menjalankan pogram kegiatan antibullying atau antiperundungan tersebut, dengan tahap awal koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan sekolah, pesantren atau dayah.
"Sedang kita programkan dan kegiatan itu kita awali dengan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, pihak sekolah, pesantren maupun dayah-dayah. Antibullying atau antiperundungan sangat penting keberadaannya," kata Supriman Juliansyah.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Simeulue, Asludin, juga menyebutkan pentingnya keberadaan satgas atau sejenisnya untuk antibullying atau antiperundungan itu di tingkat sekolah, pesantren atau dayah. Untuk tingkat Kabupaten Simeulue sedang diprogramkan oleh instansi teknis.
Realisasi Satgas Antibullying di tingkat sekolah, pesantren atau dayah itu, mendapat dukungan dari warga, hal itu disampaikan Rijal, warga Kecamatan Simeulue Timur.
"Secepatnya harus di realisasikan, karena saat ini kita selaku orang tua diliputi rasa cemas, khawatir dan takut terhadap aksi bullying, perundungan dan kekerasan yang menimpa anak kita. Apalagi sering kita tonton dan baca di medsos atau media massa, aksi-aksi bullying dan kekerasan itu," pungkas Asludin.