kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Misteri Kematian Sang Camat: Hilang Seminggu, Berakhir Tragis

Misteri Kematian Sang Camat: Hilang Seminggu, Berakhir Tragis

Sabtu, 17 Agustus 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Camat Pulau Banyak, Mukhlis. Foto: Serambinews.com/Dede Rosadi


DIALEKSIS.COM | Singkil - Muklis, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat sebagai Camat Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, ditemukan tewas dalam kondisi tergantung oleh warga setempat pada Jumat, 16 Agustus 2024. Penemuan ini mengakhiri pencarian selama satu pekan sejak Muklis dilaporkan menghilang.

Kasi Humas Polres Aceh Singkil, Iptu Eska Agustinus Simangunsong, memaparkan kronologi hilangnya Muklis berdasarkan keterangan istri korban, Tutik. "Terakhir kali Muklis terlihat di rumah pada Jumat, 9 Agustus dini hari, sedang bermain ponsel di ruang tamu. Ketika istrinya bangun pukul 06.10 WIB, Muklis sudah tidak ada di rumah," ujar Eska pada Senin, 12 Agustus 2024.

Setelah Muklis menghilang, keluarga melakukan pencarian intensif dengan menghubungi kerabat dan teman-teman korban. Ponsel milik Muklis ditemukan di atas plafon ruang tamu rumahnya. Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat setempat juga telah melakukan pencarian sejak Sabtu, 10 Agustus, menyisir sejumlah lokasi termasuk kebun milik Muklis di Sangalat, Desa Pulau Baguk.

Jasad Muklis akhirnya ditemukan tergantung di sebuah pohon tak jauh dari Taman Kanak-kanak (TK) di Pulau Balai. Kepala Desa Pulau Balai, Rudi, menjelaskan penemuan tersebut. "Warga yang menemukan jasad Muklis setelah mencium bau menyengat saat melintas di lokasi. Mereka terkejut melihat Muklis tergantung dengan kondisi wajah sudah menghitam," tutur Rudi.

Polisi dan warga segera menurunkan jasad Muklis. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan. "Rencananya langsung dikebumikan," tambah Rudi.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang untuk menentukan penyebab pasti kematian Muklis. Hilangnya seorang pejabat publik selama sepekan dan ditemukan tewas dalam kondisi tersebut tentunya menimbulkan berbagai pertanyaan di masyarakat Aceh Singkil.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda