Minimalisir Penyebaran Hoax, Kesbangpol Aceh Gelar FGD.
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Persoalan hoax yang marak terjadi saat pemilu 2019 menjadi materi diskusi oleh masyarakat lintas unsur Kabupaten Aceh Besar dalam Focus Group Discus (FGD) yang digelar Badan Kesbangpol Aceh, Rabu, (8/5/2019) di Balee Arba'in, Lamsayeun, Aceh Besar.
Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Aceh Drs. Arsyi dalam sambutannya mengatakan, fenomena hoax yang menyebar di kalangan masyarakat pasca pemilu belum reda. Apalagi, sambungnya, dukungan teknologi, seperti HP, Notebook, sudah sangat mudah dimiliki siapapun.
"Saya mengajak semua peserta untuk dapat bertindak arif ketika menerima informasi yang belum valid kebenarannya," sebut Drs. Arsyi.
Saat ini, tambahnya, Aceh berada di peringkat 3 secara nasional penyebaran informasi hoax. Situasi ini menurutnya harus segera diatasi.
"Butuh komitmen bersama untuk cerdas dalam memilah dan menerima informasi," ujarnya.
Sejauh amatan Dialeksis.com, proses diskusi terjadi secara interaktif di antara sesama peserta. Mantan Bupati Aceh Besar, Bukhari Daud yang hadir dalam kegiatan itu menanyakan tentang langkah apa saja yang sudah dilakukan Pemerintah Aceh, khususnya Kesbangpol Aceh dalam meminimalisir dampak hoax.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Effendi menjawab kegiatan yang diselenggarakan saat ini (FGD), merupakan bentuk langkah antisipatif dari Pemerintah Aceh melalui Badan Kesbangpol Aceh untuk menahan penyebaran hoax.
"Melalui kegiatan ini, kita berharap tumbuh kepekaan dan sensitifitas di kalangan peserta, dan masyarakat umumnya terhadap informasi yang diterima," ujar Mahdi.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan buka puasa bersama. Seluruh peserta larut dalam rasa silaturrahmi yang kental.